25 radar bogor

Ketimbang Diputar Balik, Ini Win-Win Solution Pemudik dan Petugas

Personel Kepolisian memeriksa kelengkapan sura saat penyekatan larangan mudik Lebaran di Gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (6/5/). Pemeriksaan tersebut sebagai upaya untuk menyekat masyarakat yang nekat mudik jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
Personel Kepolisian memeriksa kelengkapan sura saat penyekatan larangan mudik Lebaran di Gerbang Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (6/5/). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Masyarakat masih nekat melakukan perjalanan mudik meski ada pelarangan mudik Lebaran 2021. Alhasil, pemudik kemudian diputarbalikan oleh polisi yang berjaga.

Terkait hal itu, pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah menyampaikan, agar ada win-win solution, sebaiknya pemudik mengikuti dites swab antigen di setiap pos penjagaan.

Pasalnya, jika disuruh memutar balik ke kota asal, menurutnya itu tidak manusiawi. Mengingat mereka telah mengeluarkan tenaga dan biaya untuk mudik.

“Misalnya mereka sudah sampai Cirebon, orang mau mudik tiba-tiba disuruh balik. Itu disuruh balik kan itu tidak manusiawi, mereka sudah membuang biaya, waktu sampai kesana, dites aja terus-terusan,” ujar Trubus kepada JawaPos.com, Jumat (7/5).

Tentu tidak ada subsidi mengenai tes tersebut. Apalagi pemerintah telah menyatakan tidak boleh ada mudik, jadi itu merupakan tanggung jawab masing-masing pemudik. “Konsekuensinya harus bayar. Iya dong, kalau nggak mau ngeluarin duit, ya jangan pergi (mudik),” tuturnya.

Menurutnya metode ini lebih memiliki hati nurani jika harus dibandingkan dengan disuruh kembali ke tempat asal. “Mendidik masyarakat ini kan harusnya santun, mengedepankan kesantunan dan kemanusiaan,” tutup Trubus.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin