25 radar bogor

Sekjen Gerindra Minta Kaji Ulang Pembukaan Tempat Wisata

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk mengkaji ulang membuka tempat wisata pada perayaan Hari Raya Idul Fitri ini. (dok JawaPos.com)
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk mengkaji ulang membuka tempat wisata pada perayaan Hari Raya Idul Fitri ini. (dok JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk mengkaji ulang membuka tempat wisata pada perayaan Hari Raya Idul Fitri ini.

Adapun Sandiaga Uno selain sebagai Menparekraf juga saat ini duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

“Sebaiknya pemerintah meninjau ulang tempat wisata, karena tempat wisata yang dimungkinkan untuk berkumpul dan sumber klaster baru,” ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/5).

Wakil Ketua MPR ini mengatakan walaupun pemerintah melarang masyarakat untuk mudik. Namun jika tempat wisata dibuka. Maka sama saja berpotensi terjadinya penularan Covid-19.

“Itu kalau di satu sisi kita tidak mudik tidak kumpul, tapi ada kesempatan untuk berkumpul maka itu akan menggoda untuk kita berkumpul,” katanya.

Oleh sebab itu, Muzani meminta kepada Sandiaga Uno yang kini biasa disapa Mas Menteri untuk mengkaji ulang dibukanya tempat wisata di masa pandemi ini.

“Maka sebaiknya tempat pariwisata yang dibuka maka sebaiknya tidak dibuka karena berpotensi timbul klaster baru,” ungkapnya. Muzani berujar, pemerintah harus memilih salah satu karena tidak bisa ekonomi dan kesehatan dibuka secara bersamaan.

“Kalau saya baca referensi banyak negara lebih memilih untuk menekan laju Covid-19 karena ekonomi dengan rekayasa bisa berputar lebih cepat, tapi kalau Covid-19 itu bisa melonjak,” ungkapnya.

Menurut Muzani, jangan sampai Indonesia menjadi seperti India yang terjadi penularan Covid-19 yang masif akibat kesalahan yang dibuatnya.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin