25 radar bogor

Sejak Januari 2021 Baru 25 Persen Sekolah yang Buka

Siswa SMA Pintar Lazuardi melakukan pembelajaran dengan metode Blended Learning menggabungkan tatap muka dan tatap maya, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (3/5/2021). Sekolah masa depan SMA Pintar Lazuardi, dengan konsep blended learning mengabungkan kegiatan belajar mengajar secara luring dan daring. Dilengkapi dengan Learning Management System (LMS) yang diberi nama PINTAR - Pedagogycal Intelligence Architecture. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
Siswa SMA Pintar Lazuardi melakukan pembelajaran dengan metode Blended Learning menggabungkan tatap muka dan tatap maya, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (3/5/2021). Sekolah masa depan SMA Pintar Lazuardi, dengan konsep blended learning mengabungkan kegiatan belajar mengajar secara luring dan daring. Dilengkapi dengan Learning Management System (LMS) yang diberi nama PINTAR – Pedagogycal Intelligence Architecture. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah terus memaksimalkan terlaksananya pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Di mana PTM terbatas ini sudah didorong sejak Januari 2021.

Akan tetapi, selama lima bulan ini hanya 25 persen sekolah yang melaksungkan PTM terbatas. Sekolah-sekolah tersebut merupakan mereka yang siap untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

“Saat ini 25 persen sekolah sudah melakukan tatap muka,” kata Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dalam siaran YouTube PDI Perjuangan yang dikutip, Kamis (6/5/2021).

Ia mengharapkan dari angka 25 persen tersebut akan terus tumbuh. Apalagi jika mengingat program vaksinasi guru dan tenaga kependidikan yang terus dilaksanakan di berbagai daerah, tentu ini akan menambah kesiapan sekolah.

Adapula kebijakan bagi mereka yang sudah divaksinasi, sekolah wajib memberikan opsi tatap muka dalam kegiatan pembelajarannya.

“PTM ini harus diakselerasi ketika guru menjalani vaksinasi,” imbuh Nadiem.

Meskipun diwajibkan untuk membuka sekolah secara terbatas jika semua guru dan tenaga kependidikan telah tervaksinasi, ia mengatakan bahwa keputusan mutlak tetap ada di tangan orang tua. Mereka memiliki keputusan apakah mengikuti PTM terbatas atau PJJ.

“Jadi orang tua yang menentukan level resiko tersebut,” tutup Nadiem. (*)

Sumber: jawapos.com
Editor: Lucky