25 radar bogor

Ratusan Warga Geruduk Leader Investasi Bodong di Sukajaya

Ratusan warga menggeruduk salah satu rumah leader komunitas investasi bodong tersebut di Desa Kiarasari, Kamis (6/5/2021).
Ratusan warga menggeruduk salah satu rumah leader komunitas investasi bodong tersebut di Desa Kiarasari, Kamis (6/5/2021).

SUKAJAYA-RADAR BOGOR, Ramai masalah kasus penipuan investasi kripto E-Dinar Coin Cash (EDCCash), juga terjadi di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Pada Kamis, (6/5/2021) pagi, ratusan warga menggeruduk salah satu rumah leader komunitas investasi bodong di Desa Kiarasari.

Korban yang didominasi oleh “ibu-ibu” itu merasa telah tertipu dan rugi hingga belasan juta oleh NN. Bahkan ada yang tidak tahu bahwa uang yang telah disetorkan itu dimasukan ke dalam investasi EDCCash.

“Saya tahunya ikut program sembako, bayar dua setengah juta selama tiga bulan, dijanjiin cair berlipat tapi sampai sekarang gak ada,” ujar Evi(36) warga Desa Pabuaran, Sukajaya.

Padahal uang tersebut dia dapat dari hasil patungan anggota keluarganya. Senada, Enah(45) warga Desa Urug korban lainnya mengaku telah mengikuti program sembako yang ditawarkan NN dengan menyetor uang sejumlah Rp 19 juta.

Bahkan dirinya merasa tidak pernah mengikuti ataupun menjadi member EDCCash itu sendiri. “Ini sama saja kaya judi, harusnya taronya di bank bukan dijadikan koin,” ucapnya kesal.

Di tempat yang sama, NN, leader EDCCash itu juga mengaku sebagai korban investasi bodong tersebut. Dirinya pun telah melaporkan perihal investasi bodong itu ke Mabes Polri melalui kuasa hukumnya.

Kendati demikian, dirinya tengah mencari jalan solusi untuk bagaimana mengembalikan uang warga yang telah dia konversi ke koin EDCCash.

“Kami sedang mencari solusi, kami menjual apa yang kami punya, kami mengajukan pinjaman ke bank akan tetapi prosesnya butuh waktu,” akunya.

Terpisah, Kapolsek Cigudeg Kompol Yudi Kusyadi sampai menerjunkan anggotanya ke lokasi untuk mengamankan jalannya aksi warga itu.

Dirinya pun mengimbau seluruh untuk lebih berhati-hati terhadap investasi bodong yang tengah marak. “Jangan sampai tergiur bujukan untuk usaha dan bisnis yang belum jelas,” tandasnya.(cok)

Reporter: Septi Nulawam Harahap
Editor: Alpin