25 radar bogor

H Cecep Gogom Minta Kolecer Masuk Desa

RADAR BOGOR – Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, H Cecep Gogom mengkritisi program kotak literasi cerdas (Kolecer). Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini belum terasa manfaatnya bagi masyarakat pedesaan dalam meningatkan minat bacanya. ‘’Minta baca sangat tinggi hanya kalangan elit saja dan tinggak di perkotaan,’’ kata wakil rakyat dari Partai Gerindra ini.

Menurut H Cecep Gogom masyarakat pedesaan lebih membutuhkan peningkatan minat baca. Begitu juga daya jangkau Kolecer belum sampai ke tingkat desa.
“Banyak masukan-masukan dari Komisi V agar kedepan user dalam hal ini adalah Kecamatan, bisa menarik pengunjung dalam layanan publik untuk bisa membaca dan tadi ada evaluasi juga bahwa ini bisa dipertajam sampai ke desa, karena masyarakat yang membutuhkan justru lebih banyak di tingkat desa,” kata Cecep Gogom saat mengevaluasi program Kolecer di Kantor Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Selasa, (04/05/2021).

Dirinya mendesak dinas terkait agar dapat lebih berinovasi supaya bisa menanamkan jiwa membaca kepada masyarakat, khususnya warga Jawa Barat. Fungsi evaluasi dari kedinasan juga tidak lupa dirinya tekankan agar program terebut dapat tepat sasaran serta meningkat peminatnya. “Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jabar dalam mendorong minat baca warga Jabar, ada upaya dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk melakukan inovasi dan kerja sama,” jelas wakil rakyat dari Dapil Kabupaten Bogor ini.

Sebelumnya, dalam meningkatkan minat baca masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berupaya dengan meluncurkan program Kolecer(Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library). Dalam “Kolecer” tersebut masyarakat dapat mengakses dan membaca buku melalui gawai.

Kolecer saat ini ada di pusat keramaian 27 kabupaten/kota se-Jabar, masyarakat pun semakin asyik dan mudah meluangkan waktunya untuk membaca.

Itulah yang menjadi fokus Program Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jabar dalam mendorong minat baca warga Jabar. Secara umum minta baca di Indonesia masih rendah dengan indeks membaca hanya 0,001.
“Tujuan (Kolecer) meningkatkan minat baca di masyarakat, sehingga Kolecer pun diletakkan dekat dengan masyarakat di pusat keramaian agar mudah diakses,” kata Kepala Dispusipda Jawa Barat, Riadi.

Di tahap pertama, program Kolecer yang diresmikan pada 15 Desember 2018 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini disebar ke 26 kota/kabupaten se-Jabar, kecuali Kota Bandung sebagai percontohan.

“Target ada 150 Kolecer . Kolecer dari provinsi ini sangat ditunggu karena jadi wahana, ada kegiatan masyarakat baru di tempat itu, misal bedah buku.

Kini, Kolecer pun terbukti menarik masyarakat daerah untuk sekadar bertanya soal buku, mulai membaca buku, hingga berkreasi atau mengikuti kegiatan yang ditawarkan oleh pengelola masing-masing Kolecer. (*/unt/adv)