25 radar bogor

Sambil Puasa, Nakes Door to Door ke Rumah Lansia

Ilustrasi. Kader dan tenaga kesehatan (nakes) harus "turun gunung" mengetuk pintu-pintu rumah warga melakukan vaksinasi lansia. Imam/Radar Bogor
Kader dan tenaga kesehatan (nakes) harus “turun gunung” mengetuk pintu-pintu rumah warga melakukan vaksinasi lansia. Imam/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Vaksinasi kategori lanjut usia (lansia) terus digenjot Pemerintah Kota (pemkot) Bogor. Seluruh kader dan tenaga kesehatan (nakes) harus “turun gunung” mengetuk pintu-pintu rumah warga.

Salah satu nakes, Fitria Dewi Larassuci sampai harus melintasi perkampungan untuk menjangkau wilayah sasaran di Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan. Masih banyak lansia yang enggan untuk mendatangi langsung Puskesmas Mulyaharja. Hal itu menyulitkan target vaksinasi didongkrak hingga 50 persen.

“Sepekan ini programnya kukurilingan (berkeliling) door to door. Ke rumah warga-warga untuk mencari lansia yang akan divaksin, yang tidak datang ke puskesmas (Mulyaharja),” cetusnya, kemarin.

“Lagi puasa, jalan terus di tengah terik matahari, kadang kleyengan (pusing) sih. Pengennya lebaran lebih glowing (muka cerah, red) lah ya.. tapi papanasan wae jadi teu tiasa,” sambungnya lagi setengah bercanda.

Ia merasakan sendiri bagaimana sulitnya mengejar target vaksinasi lansia. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya seperti takut, rumahnya yang jauh, atau sakit. Bahkan, kalaupun mau divaksin ke puskesmas, tak ada orang mengantarkan lansia tersebut.

Para nakes yang rela terjun ke rumah warga patut diacungi jempol. Ia sangat berterima kasih kepada para kader maupun pengurus RT/ RW yang bersedia mengantarkan nakes ke rumah sasaran. Bantuan semacam itu sedikitnya bisa menambah daya juang para nakes yang dikejar-kejar wakrmtu menuntaskan vaksinasi lansia.

“(Kendala lainnya) paling kalau kadernya ada yang kurang kooperatif sih. Kan kita terjun ke masyarakat door to door harus dibantu sama kader ya, yang tahu nama KK dan rumahnya,” beber dokter asal Puskesmas Mulyaharja itu kepada Radar Bogor, Rabu (5/5).

Meski begitu, bagi Fitria, pengalaman “kukurilingan” ke lingkungan warga itu menjadi pengalaman baru yang cukup berbeda. Ia bisa melihat langsung kondiamsi warga secara nyata di lapangan. Meski bercucur keringat, mereka tetap berupaya untuk memenuhi kewajiban melayani masyarakat tersebut. (mam)

Reporter: Imam Rahmanto

Editor: Alpin