25 radar bogor

Media Pemerintah Korea Utara Sebut Vaksin Covid-19 Bukan Obat Mujarab

Ilustrasi Vaksin Booster
Ilustrasi Vaksin Booster
Ilustrasi vaksinasi (Istimewa)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Media pemerintah Korea Utara pada Selasa (4/5) memperingatkan kemungkinan pertempuran panjang melawan virus Korona. Mereka mengatakan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan obat global terbukti bukan obat mujarab secara universal.

Korea Utara sendiri belum secara resmi mengonfirmasi adanya infeksi. Di satu sisi, pejabat Korea Selatan mengatakan wabah di sana tidak dapat dikesampingkan, karena Korea Utara memiliki hubungan perdagangan dan antarmasyarakat dengan Tiongkok, sebelum menutup perbatasannya awal tahun lalu.

Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa, mengatakan pandemi malah memburuk, meski vaksin sudah dikembangkan.

Vaksin anti virus Korona yang diperkenalkan secara kompetitif oleh berbagai negara pernah dianggap sebagai secercah harapan bagi umat manusia karena dianggap dapat mengakhiri perang melawan penyakit menakutkan itu sebut Rodong Sinmun.

“Tetapi situasi di banyak negara dengan jelas membuktikan bahwa vaksin tidak pernah menjadi obat mujarab universal,” kata surat kabar tersebut, yang mengutip laporan berita tentang meningkatnya jumlah kasus baru di luar negeri dan masalah keamanan.

Surat kabar Korea Utara itu mendesak orang-orang untuk bersiap menghadapi pandemi yang berkepanjangan, menggambarkannya sebagai kenyataan tak terhindarkan yang memerlukan upaya untuk memperkuat langkah-langkah anti virus serta menumbuhkan loyalitas kepada pemimpin Kim Jong Un dan partainya.

Korea Utara berharap menerima hampir dua juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca pada paruh pertama tahun ini, melalui program berbagi vaksin global COVAX. Namun, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Korea Utara Edwin Salvador mengatakan pada April bahwa pengiriman vaksin ditunda karena kekurangan pasokan mengutip Aliansi Vaksin GAVI.

Dalam komentarnya kepada Reuters, Salvador mengatakan Korea Utara sedang menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan untuk menerima vaksin. Namun, Salvador tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin