25 radar bogor

Kapal AL Singapura Baru Evakuasi Komponen Ringan KRI Nanggala 402

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memberikan keterangan di atas KRI Soeharso usai prosesi tabur bunga di perairan laut utara Bali, Jumat (30/4). (Budi Candra/Antara)
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memberikan keterangan di atas KRI Soeharso usai prosesi tabur bunga di perairan laut utara Bali, Jumat (30/4). (Budi Candra/Antara)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, hingga saat ini, kapal penyelamat milik Angkatan Laut Singapura MV Swift Rescue hanya mampu mengangkat atau mengevakuasi komponen-komponen ringan dari kapal selam KRI Nanggala 402.

”Sementara untuk yang berat, semoga kapal milik SKK Migas dan milik Angkatan Laut Tiongkok dapat membantu,” ujar Laksamana TNI Yudo Margono seperti dilansir dari Antara di atas KRI Soeharso, usai upacara tabur bunga di perairan laut utara Pulau Bali, Jumat (30/4).

Dia menyebutkan, ada beberapa komponen ringan KRI Nanggala 402 yang berhasil dievakuasi kapal MV Swift Rescue sebelumnya. Di antaranya hydrophone atau alat komunikasi bawah air, baju penyelamatan, dan lainnya.

Sementara itu, keberadaan jenazah awak kapal selam buatan Jerman yang tenggelam di perairan laut utara Bali pada 21 April itu, menurut Yudo, hingga saat ini, dari hasil pemantauan alat yang digunakan kapal MV Swift Rescue juga belum tampak (tidak terlihat).

”Sampai saat ini jenazah kru KRI Nanggala 402 belum tampak. Hanya saja sempat terlihat angka 402, karena (di dasar laut) tertutup lumpur,” tutur Yudo.

Kasal mengemukakan, Mabes TNI tetap menyiagakan kapal-kapal perang TNI AL, termasuk kapal luar negeri (Singapura) MV Swift Rescue di sekitar lokasi kejadian.

TNI juga sudah bekerja sama dengan SKK Migas, yang memiliki kapal dengan kemampuan mengangkat beban di kedalaman laut 1.000 meter. Selain itu kapal milik Angkatan Laut Tiongkok juga sudah dalam perjalanan ke Indonesia untuk membantu evakuasi kapal selam buatan Jerman tahun 1977 itu.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin