25 radar bogor

Pandemi Covid-19 Tak Batasi Perayaan Hari Pendidikan Nasional 2021

Ilustrasi Klaster Covid-19
Ilustrasi pasca PTM ribuan sekolah jadi klaster Covid-19
ILUSTRASI. Pandemi Covid-19 jangan sampai menjadi pembatas kegiatan belajar dan mengajar. Sebab, dengan adanya teknologi, semua hal menjadi mudah dilakukan. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com

JAKARTA-RADAR BOGOR, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei. Adapun, peringatan ini merupakan bentuk penghormatan kepada Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.

Peringatan Hardiknas biasanya dilakukan melalui upacara yang diselenggarakan pada tingkat kementerian hingga sekolah dasar dan menengah. Namun, karena pandemi hal itu tidak dapat dilakukan.

Akan tetapi, banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hardiknas 2021, seperti yang dilakukan platform pembelajaran digital, Pahamify melalui rangkaian kegiatan yang dibalut dalam tema bertajuk ‘Pendidikan Terus Berjalan’.

Chief Education Officer (CEO) Pahamify Syarif Rousyan Fikri mengatakan, pandemi Covid-19 jangan sampai menjadi pembatas kegiatan belajar dan mengajar. Sebab, dengan adanya teknologi, semua hal menjadi mudah dilakukan.

“Selaras dengan tema besar peringatan Hardiknas 2021 dari pemerintah ‘Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar’, melalui rangkaian acara ini Pahamify ikut memperkuat semangat untuk bergerak bagi pendidikan di Indonesia,” tutur dia dalam keterangannya, Jumat (30/4/2021).

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain TikTok Challenge dan Meme Challenge di Instagram dan Twitter hingga 2 Mei 2021, Webinar Parenting melalui IG Live pada 7 Mei 2021, dan puncaknya adalah Simposium Pendidikan Nasional yang akan dilaksanakan secara virtual pada 8 Mei 2021.

“Ki Hajar Dewantara telah berjuang untuk memberikan kita akses terhadap pendidikan. Kini saatnya kita berperan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Rangkaian kegiatan #PendidikanTerusBerjalan dalam rangka memperingati Hardiknas 2021 diharapkan dapat turut memberikan nilai tambah bagi pendidikan di Indonesia,” tutup Fikri. (*)

Sumber: jawapos.com
Editor: Lucky