25 radar bogor

Sedekah di Masjid Raya Kini Lebih Mudah, Cukup Pakai Handphone. Begini Caranya!

Mesjid-Raya
Salah seorang jemaah Masjid Raya sedang bersedekah dengan cara scan barkode terlebih dahulu, kemarin. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR
Mesjid-Raya
Salah seorang jemaah Masjid Raya sedang bersedekah dengan cara scan barkode terlebih dahulu, kemarin. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR – RADAR BOGOR, Tak ada lagi sorong-menyorong kotak amal di masjid. Aktivitas mengisi uang sedekah, kini sudah digantikan dengan barcode yang tersebar di lantai Masjid Raya Bogor.

Tanda silang menandai pembatas jarak di antara para jemaah yang melaksanakan ibadah salat di Masjid Raya. Stiker di lantai itu, ternyata tak hanya sebagai “peringatan” mematuhi protokol kesehatan (prokes). Sebuah kode barcode juga disertakan dalam setiap penanda tersebut.

Posisinya yang tepat bersebelahan dengan setiap jemaah, sangat memudahkan untuk diakses. Cukup dengan mengeluarkan smartphone, membuka aplikasi dompet digital (e-wallet) maupun m-banking, dan memindainya.

Jemaah sudah bisa menyumbangkan uang tanpa perlu repot menunggu giliran kotak amal datang.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bogor, Ahmad Fathoni mengakui, kemudahan itu baru diterapkan. Sekitar empat bulan, DKM menjajal inovasi sedekah berbasis barcode itu.

Hasilnya, kata Fathoni, tak jauh berbeda dengan pengumpulan sedekah secara manual melalui kotak. “Cukup signifikan ya (hasilnya),” ucapnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Ia menambahkan, tak ada lagi celengan yang mesti disebarkan setiap kali ibadah Jumat ataupun tarawih. Menurutnya, sedekah digital itu sekaligus menjadi solusi praktis bagi masyarakat yang tak membawa uang tunai.

Mereka tak perlu lagi mengorek-ngorek sisa uang kembalian. “Tak perlu menutup-nutupi dengan tangan saat memasukkan lipatan uang ke kotak amal,” ucapnya.

Fathoni mengungkapkan, jemaah bisa menyetorkan uang dalam nominal berapa pun melalui barcode tersebut. Seluruh jenis layanan dompet digital (e-wallet) maupun m-banking sudah terhubung melalui bacode QRIS yang tertera di lantai masjid itu. Tak ada syarat minimal transaksi. Menyumbang Rp1.000 pun takkan ketahuan oleh jemaah lain di sebelahnya.

Fathoni menambahkan, celengan itu menjadi bagian dari alternatif mengatasi pandemi Covid-19. Mereka terus menerapkan aturan prokes yang ketat di dalam masjid. Celengan berbasis barcode itu mengurangi banyak sentuhan yang bisa berujung pada penyebaran Covid-19.

“Ini sebetulnya juga bisa dilakukan oleh masjid lain,” ungkap pria yang juga komisioner Bawalu Kota Bogor tersebut.

Selain itu, pihaknya juga berencana menggalakkan pembayaran zakat fitrah dengan metode yang sama. Tentu saja, masyarakat takkan repot lagi datang ke masjid untuk membawa amplop berisi uang jelang Idulfitri. “Satu kali klik, zakat fitrah terkirim, dan kewajiban tuntas,” pungkasnya. (mam/c)

Reporter : Imam Rahmanto
Editor : Yosep