25 radar bogor

Presiden PKS Temui AHY, Ini Penjelasannya…

KOMPAK : Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) memberikan kaos bertuliskan #selamatkandemokrasi kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu, tadi malam.

RADAR BOGOR – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan jajaran DPP Partai Demokrat menerima silaturahmi Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu di Kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Jakarta Pusat, Kamis (22/4) sore.

Silaturahmi diawali dengan pertemuan tertutup selama lebih kurang 1,5 jam, lalu dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan salat Maghrib berjamaah.

“Malam hari ini, baru saja kami melakukan silaturahmi kebangsaan. Dimulai dari tadi sore, sambil ngabuburit, kami isi dengan diskusi dan juga tentunya membangun nilai-nilai ke depan,” kata AHY, tadi malam.

AHY mengungkapkan, senang mendapatkan dukungan dan ucapan selamat dari PKS atas situasi yang telah dihadapi dan dilalui Partai Demokrat selama tiga bulan terakhir. “Akhirnya kami bisa mempertahankan kedaulatan, kehormatan, dan eksistensi Partai Demokrat ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, ada tiga substansi utama yang dibicarakan dalam pertemuan Partai Demokrat dan PKS. Pertama, terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini, walaupun semakin banyak yang telah divaksin, angkanya sudah lebih dari 12 juta orang.

“Jika dihitung atau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, kita masih harus bekerja keras. Sehingga, kita berharap vaksinasi bisa dilakukan secara efektif, dan tentunya lebih membangun kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi Covid-19,” jelas AHY.

Selanjutnya, kata dia, tekanan atau resesi ekonomi yang menjadi dampak utama dari Covid-19. Menurut AHY, masalah tersebut harus disikapi secara bersama-sama, termasuk dampak langsung terhadap ekonomi rakyat.

Ia menilai, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan akhirnya menambah jumlah kemiskinan dan ketimpangan. “Kita sepakat bahwa dua isu utama hari ini tersebut harus menjadi perhatian, terutama dari PKS maupun Partai Demokrat,” tegasnya.

Dengan demikian, pihaknya juga sepakat bahwa dalam segala diskusi berikutnya, bisa mengembangkan solusi-solusi terbaik. Kendati kedua partai ini tak berada dalam pemerintahan nasional, tetapi memiliki suara di parlemen.

“Kami juga memiliki cukup banyak kepala daerah di berbagai wilayah, yang bisa kami titipkan pesan-pesan dan bahkan instruksi yang baik untuk bisa dijalankan oleh seluruh kader di daerah,” ujar AHY.

Pembahasan terakhir adalah mengenai masa depan demokrasi di Indonesia. “Kita tahu, sejumlah lembaga internasional memotret demokrasi di Indonesia ini penuh dengan tantangannya tersendiri,” paparnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, ada sejumlah pihak yang menilai saat ini berada di titik yang tidak baik. Bahkan, dalam 14 tahun terakhir ini, demokrasi di Indonesia dianggap di angka yang paling bawah, dan menjadi tantangan.

Ia berharap, suasana pandemi Covid-19 tak menutup ruang demokrasi yang sehat. “Kami berharap justru demokrasi bisa ditegakkan karena ini juga menjadi pilar utama bagi keberlangsungan dan masa depan bangsa kita,” lanjutnya.

Sementara, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan, perlunya penegakkan hukum, sehingga berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan kekuasaan.

“Siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum, itu tentu harus mendapatkan perlakuan yang adil, sehingga masyarakat akan melihat bahwa dalam proses penegakkan hukum adil,” tambahnya.

Berikutnya, kata Syaikhu, pihaknya sangat mengutuk keras terjadinya berbagai tindak-tindak radikalisme, terorisme, separatisme, dan sebagainya. “Ini menjadi perhatian dari semua elemen anak bangsa Indonesia,” kata dia.

Saat menerima PKS, Ketum AHY didampingi antara lain Sekjen Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, Ketua Fraksi DPR RI PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekretaris FPD Marwan Cik Asan, Waketum Vera Febriyanti, Wasekjen Jovan Latuconsina dan Andi Timo Pangerang, Direktur Eksekutif Sigit Raditya, Kepala Bappilu Andi Arief, Kabakomstra Herzaky Mahendra Putra, Kabalitbang Tomy Satryatomo, serta Kepala Departemen Agama dan Sosial Munawar Fuad Noeh.

Sementara itu, Presiden PKS didampingi, Sekjen Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Bendahara Mahfudz Abdurrahman, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Ketua BPKK Kurniasih Mufidayati, Ketua Bidang Ekku Anis Byarwati, Ketua Bidang Kepemudaan Gamal Albinsaid, Ketua Bidang Humas Ahmad Mabruri, Sekbid Polhukam Suhud Alynuddin, Wasekjen Moh Rozaq Asyhari, Wasekjen Ahmad Fathul Bari, Kepala Staf Presiden PKS Pipin Sopian, dan Wakil Kepala Staf Presiden Baidillah Barra. (csa/bcr)