25 radar bogor

Como 1907: The True Story, Kisah Klub Sepak Bola yang ‘Diselamatkan’

Como 1907: The True Story adalah serial dokumenter. (Instagram Mola TV)
Como 1907: The True Story adalah serial dokumenter. (Instagram Mola TV)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Como 1907: The True Story adalah serial dokumenter, yang berfokus pada klub sepakbola di Italia, yang menyisakan banyak masalah di tangan pemilik sebelumnya. Kemudian ‘diselamatkan’ oleh konglomerat terkaya di Indonesia yaitu Robert Budi Hartono dan Robert Wijaya Wijaya Suwanto, bos Djarum Group.

Serial ini menarik karena mengungkapkan fakta yang sejujurnya terkait permasalahan yang dialami klub Como 1907. Proses menyembuhkan luka borok klub olahraga dari terlilit banyak utang yang kemudian dilunasi, perubahan manajemen baru, membuang orang-orang yang dianggap membenani klub, pengelolaan infrastruktur stadion yang sempat terbengkalai, hingga pemilihan pemain baru untuk menyongsong kejayaan klub diungkap dalam serial Como 1907.

Oleh karenanya, serial ini bukan hanya menceritakan pertandingan di lapangan hijau, hal-hal yang ada di balik layar tentang proses ‘penyembuhan’ klub dari luka borok masa lalu juga dikupas. Selain itu, serial ini mengungkapkan budaya dan tradisi sepakbola di Italia, termasuk fans sepakbola di sana.

Karena ini adalah dokumenter, serial ini diperkuat oleh para pemain klub Como 1907 sendiri. Namun ada juga beberapa tokoh seperti Gianluca Zambrotta dan Adriano Galliani. Bahkan mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi juga ikut bermain dalam serial yang menghabiskan dana produksi sekitar Rp 3 miliar ini.

Serial ini disebut sebagai dokumenter sepak bola pertama yang menunjukkan akses belakang layar bisnis sepak bola. Como 1907: The True Story garapan Mola TV tidak hanya ditayangkan di Indonesia, tapi juga akan ditayangkan di seluruh dunia pada akhir April ini.

Mirwan Suwarso selaku perwakilan Mola TV mengungkapkan, sejak tayang beberapa episode serial ini mendapat sambutan hangat dari para penonton di tanah air. Menurutnya, dari segi penonton sudah cukup memuaskannya. Dia juga menyatakan, kekuatan serial ini terletak pada jalan ceritanya yang menarik tentang dinamika klub sepakbola di Italia.

“Serial Como ini kayaknya orang suka ceritanya ya. Soalnya klubnya gak terlalu terkenal, pemainnya gak terkenal. Kalau dibilang pemiliknya orang Indonesia itu cuma disebut 15 detik di depan. Tapi orang banyak yang nonton sejak tayang 3 episode,” tuturnya di bilangan Sudirman Jakarta Pusat, Selasa (20/4).

Proses produksi serial ini butuh waktu cukup lama dari pra produksi sampai pos produksi membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Proses syutingnya sendiri menghabiskan waktu satu musim persiapan menyambut liga sampai terkena pandemi Covid-19.

Dari sisi proses produksi, serial Como 1907: The True Story dikerjakan oleh dua tim. Satu tim dari Indonesia dan dan tim lainnya para pekerja teknis adalah orang-orang Italia. “Kru orang sana, tapi pemimpinnya dari sini. Proses editingnya juga dikerjakan di sini,” ucap Mirwan.

Sekedar informasi, klub sepakbola Como 1907 berada di daerah strategis hanya sekitar 30 menit dari kota Milan. Klub ini sempat beberapa kali merasakan atmosfer kompetisi Serie A dimana banyak nama-nama tenar sempat berseragam Como. Diantaranya adalah Pietro Vierchowod, Paolo Rossi, Marco Tardelli dan Gianluca Zambrotta.

Beberapa kali mengalami kebangkrutan, kepemilikan klub Como 1907 pun berkali- kali berpindah tangan sebelum akhirnya dibeli oleh Djarum Group pada akhir tahun 2019 lalu. Mengambil alih klub ini, sejumlah permasalahan langsung di depan mata. Mulai dari urusan teknis seperti pembelian dan pengembangan pemain, bisnis usaha klub, dan yang lainnya. (*)

Sumber: jawapos.com
Editor: Yosep