25 radar bogor

Begini Pengakuan Istri Pria yang Aniaya Perawat RS Siloam, ‘Saya Berani Bersumpah di Pengadilan’

Perawat
Melisa istri Jason Tjakrawinata. (Foto Sumeks.co)
Perawat
Melisa istri Jason Tjakrawinata. (Foto Sumeks.co)

PALEMBANG-RADAR BOGOR, Jagad dunia maya sempat dihebohkan dengan peristiwa viral penganiayaan perawat. Melisa (35) istri Jason Tjakrawinata (38), penganiaya perawat RS Siloam Palembang pun meminta maaf.

Perawat Dianiaya dan Dipaksa Bersujud Minta Maaf

Warga Jl Letjend Yusuf Singadekane LK VII RT 007 RW 00 Kelurahan Jua-jua Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatra Selatan (Sumsel) menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarganya.

Tetapi Melisa juga ingin mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya karena berita yang beredar beberapa hari ini tidak berimbang.

Menurutnya, berita tentang penganiayaan perawat RS Siloam Palembang terlalu memojokkan keluarganya tanpa mengetahui kejadian sebenarnya.

Ia mengatakan, kegaduhan terjadi lantaran perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang tidak profesional merawat anaknya, MZR (2,5).

Melisa mengatakan, anaknya yang mengalami sakit radang tenggorokan nyaris berakibat fatal lantaran perawat tidak profesional.

Melisa melihat langsung saat perawat mencabut selang infus anaknya hingga mengeluarkan banyak darah.

Darah yang keluar dari bekas infus menetes ke baju, ranjang hingga di lantai ini.

Ia merasa pendarahan yang dialami anaknya sudah fatal dan sangat tidak wajar.

”Saya panik sekali dan disalahkan karena menggendong anakku. Bahkan korban sama sekali tidak meminta maaf,” terangnya, Sabtu (17/4/2021).

Melisa langsung memanggil kepala perawat dan bekas infus anaknya dipasangi plaster.

“Saya berani bersumpah di pengadilan nanti jika diminta menjadi saksi,” tegasnya.

Saat itu, Melisa menyampaikan kepada kepala perawat tentang kejadian yang dialami anaknya.

Kata dia, kepala perawat mengatakan akan menegur perawat tersebut. “Artinya korban sedang memiliki masalah,” ucapnya.

Ia mengatakan sebenarnya dari awal masuk, feelingnya sudah tidak enak dengan korban dan sempat difoto.

Melisa menyebut omongan korban kasar. Bahkan saat anaknya rewel, korban malah mengatakan jangan ditidurkan pada siang hari agar tidak rewel pada malam hari.

“Bagaimanan coba seorang perawat bisa mengatakan seperti itu,” ujarnya, kesal.

Sepengetahuan Melisa, seorang perawat harus ramah dan baik serta memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.

Ia menceritakan, ketika suaminya, Jason Tjakrawanita datang dan memanggil korban, tak ada itikad baik untuk meminta maaf.

Hal itulah yang membuat Jason bertambah emosi dan menampar korban.

Masih kata Melisa, suaminya selama ini dikenal sebagai seorang ayah yang baik. Ia bukan bukan pria tempramental, bahkan sangat kebapakan.

Ia tidak menyangka suaminya bisa seemosi itu hingga menampar korban. Kendati demikian, Melisa bisa memahami emosi suaminya.

“Orang tua mana yang tidak emosi melihat pelayanan kepada anaknya tidak baik dan sama sekali tidak meminta maaf atas apa yang dilakukannya,” kata Melisa.

Melisa menyarankan kepada RS Siloam Sriwijaya Palembang yang selama ini dikenal sangat baik dalam memberikan pelayanan agar lebih selektif dalam merekrut karyawan.

“Jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti ini karena dapat berakibat patal. Apalagi ini terjadi pada balita,” katanya.

“Kalau ingin mempekerjakan korban kembali, tolong pertimbangkan lagi,” pintanya.

Menurutnya, ini adalah kedua kali putranya dirawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang.

Pada 2019, putranya pernah dirawat selama 5 hari karena penyakit radang tenggorokan dan tidak ada masalah sama sekali dengan perawat.

Saat itu, kata dia, semua perawat yang melayani sangat baik dan ketika pulang juga diantar. Bahkan, para perawat melambaikan tangan kepada anaknya.

Atas dasar keramahan perawat RS Siloam itulah, ia dan suaminya memutuskan untuk kembali merawat anaknya di RS swasta itu.

Anaknya dirawat di RS Siloam untuk kedua kalinya karena lokasinya strategis dan kamar inap yang nyaman.

Namun dia tak menyangka kali ini malah mendapat masalah lantaran perawat yang kurang profesional.

Untuk tahap selanjutnya, kata Melisa, pihaknya akan mengikuti proses dan akan melakukan mediasi dengan rumah sakit. Tapi sekarang ini dia masih mengurus proses hukum suaminya.

Bahkan kemarin, kata Melisa, suaminya ditelepon dari pihak kepolisian meminta berdamai dengan rumah sakit. (Pojoksatu)