25 radar bogor

Bulan Ramadhan Di Tengah Pandemi, Permintaan Kolang-Kaling Leuwiliang Meningkat 50 Persen

warga Kampung Pabangbon, Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang saat mengola kolang kaleng yang siap dijual ke pasaran. Septi/Radar Bogor
Warga Kampung Pabangbon, Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang saat mengola kolang kaling yang siap dijual ke pasaran. Septi/Radar Bogor

LEUWILIANG-RADAR BOGOR, Sebagai wilayah mayoritas penghasil kolang-kaling, warga Kampung Pabangbon, Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang justru kebanjiran permintaan di Bulan Suci Ramadhan 1442 H, di tengah pandemi Covid-19 ini.

Tradisi berbuka puasa dengan olahan buah aren itu ternyata masih diminati kebanyakan umat muslim di Kabupaten maupun Kota Bogor.

“Alhamdulillah di bulan puasa ini permintaan meningkat sekitar 50% walaupun di masa pandemi seperti sekarang,” aku Winda(30), salah satu produsen Kolang-kaling di Pabangbon.(16/4/2021)

Memasuki pekan pertama saja, Winda berhasil menyuplai 3 ton kolang-kaling atau sebutan lainnya caruluk ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Bogor, Pasar Anyar dan pasar-pasar terdekat.

Tak jarang, Winda membeberkan, banyak warga dari berbagai daerah di Bogor yang memilih membeli langsung ke tempat produksi caruluk miliknya di Kampung Pabangbon, RT 02/ 02, Desa Pabangbon itu.

Sayangnya, hasil olahan caruluk milik Winda belum sampai dipasarkan ke luar Bogor. Disamping tidak ada jaringan, Winda juga tidak tahu cara memasarkannya selain ke pasar-pasar yang ada di Bogor.

Dirinya mengaku telah menjalani usahanya sebagai produsen Kolang-kaling selama 4 tahun terakhir. Telah memiliki karyawan sebanyak 20 orang yang dipekerjakan dari masyarakat setempat, Winda menjadi salah satu dari puluhan produsen Kolang-kaling yang ada di Desa Pabangbon.

“Semoga dimudahkan secara pemasarannya agar usaha caruluk berkembang khususnya bagi warga di Desa Pabangbon,” harapnya.(cok)

Reporter: Septi Nulawam Harahap
Editor: Alpin