PARUNG – RADAR BOGOR, Dizaman teknologi saat ini, sudah mulai jarang ditemui pengasong koran maupun agen-agen produk media massa itu.
Di Kabupaten Bogor sendiri, hanya tersisa beberapa agen yang masih bertahan menjajakan koran maupun majalah.
Salah satunya di Jalan Raya H Mawi, Desa Parung, Kecamatan Parung. Di sana ada salah satu agen koran yang sudah aja sejak 1985, yakni Agen Koswara.
Digitalisasi media, diperparah dengan pandemi Covid-19 saat ini membuat oplah agen koran tersebut terjun bebas.
“Biasanya dalam sehari untuk satu jenis koran bisa 15 eksemplar, namun semenjak corona, sehari hanya kejual 6 eksemplar,” ujar Koswara kepada Radar Bogor Jumat (16/4/2021).
Menurut Koswara, banyak pelanggan yang telah berhenti membeli koran. Ditambah menjamurnya media massa online membuat koran menjadi pilihan terakhir untuk mencari informasi-informasi terbaru.
Apalagi dari segi kecepatan, lanjut Koswara, koran kalah jauh dengan media online yang dengan mudah diakses melalui berbagai gadget.
Meskipun begitu, masih tampak rasa semangat Koswara menjajakan korannya ke khalayak yang melawati Jalan H Mawi tersebut.
Koran yang ditawarkannya bermacam-macam, mulai dari media nasional seperti Kompas, Sindo, Wartakota dan media lokal seperti Radar Bogor, Metropolitan, dan Jurnal Bogor.
“Semenjak ada corona tinggal koran Radar Bogor yang masih jalan, itu juga sedikit, Jurnal Bogor dan Metropolitan udah nggak jualan,” akunya.
Sementara itu, Dedi si penjual koran keliling mengaku tidak punya pilihan selain masih berjualan koran hingga saat ini.
Meskipun berpenghasilan tidak seberapa, mitra agen Koswara itu tetap berjualan koran sejak sebelum matahari terbit.
“Omset jualan koran sekarang paling sehari Rp30 ribu, saya jualan dari semenjak ada agen koswara tahun 1985,” tandasnya.(cok)
Reporter : Septi Nulawan Harahap
Editor : Yosep
