25 radar bogor

Wacana Reshuffle Kabinet : Yusril Geser Pratikno, Prof Jimly Gantikan Nadiem Makarim

Presiden Jokowi bersama Wapres Ma'ruf Amin saat mengumumkan enam menteri baru dalam reshuffle Kabinet Indonesia Maju. (Setpres)
Presiden Jokowi bersama Wapres Ma’ruf Amin saat mengumumkan enam menteri baru dalam reshuffle Kabinet Indonesia Maju. (Setpres)

JAKARTA – RADAR BOGOR, Wacana reshuffle kabinet semakin berhembus kencang. Apalagi pihak Istana bahkan menyebut bahwa perombakan kabinet diumumkan pekan depan.

Seiring menggelindingnya wacana reshuffle kabinet, sejumlah nama disebut-sebut sangat pantas masuk ke Kabinet Indonesia Maju.

Sosok tersebut dinilai cukup diperhitungkan untuk menggantikan menteri dengan kinerja melempem.

Setidaknya ada dua nama kadidat calon menteri yang menguat disebut memiliki kapabilitas dan kemampuan mumpuni.

Dua nama dimaksud adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan cendikiawan muslim Prof Jimly Asshiddiqie.

Kedua sosok itu disebut Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk ‘Reshuflle Kabinet Sebagai Keniscayaan’, Selasa (13/4/2021).

Yusril disebut Immanuel pantas dimandati sebagai Menteri Sekretaris Negara. Sedangkan Prof Jimly akan menempati Kemendikbud-Ristek.

“Yusril Ihza layak menggantikan Pak Pratikno. Selain itu, ada juga mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Noel ini menilai, pakar hukum tata negara dan cendikiawan muslim itu sangat mumpuni menjadi menteri.

“Itu mereka kan orang-orang yang secara keilmuan mumpuni dua orang ini,” tegasnya.

Track Record Mumpuni

Pernyataan Noel ini bahkan diamini Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti.

Ray menyebut, Yusril dan Jimly memang pantas masuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Amin.

Baik Yusril maupun Jimly, juga sama-sama memiliki track record moncer yang sudah cukup membuktikan bahwa keduanya layak.

“Saya kira kalau untuk Jimly Asshiddiqie lebih cocok jadi calon Mendikbud Ristek, beliau orang pendidikan dan sangat mencintai dunia riset,”

“Dibandingkan jadi Mensesneg kapasitas Pak Jimly terlalu besar kalau hanya untuk mengurusi surat-menyurat,” ulas Ray Rangkuti.

Di sisi lain, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin bahkan sudah membocorkan informasi reshuffle.

Salah satu keyakinan Ngabalin didasari lantaran sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan orang yang bekerja cepat dan tak ragu mengambil keputusan.

Ngabalin juga mengungkap, bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak tergantung dengan siapapun dalam pengambilan sebuah keputusan.

“Jadi, menurut Bang Ali, (reshuffle) ya pekan ini. Keyakinanku, ya pekan ini. Gitu,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa dirinya sudah cukup mengenal kepribadian Jokowi yang memang ingin segala sesuatunya berjalan tepat, cepat, dan tak bertele-tele.

Bahkan, Ngabalin mengsinyalkan bahwa reshuffle tak menutup kemungkinan bakal merembet ke kementerian lain.

Sebab, sambungnya, Jokowi saat ini terus melakukan evaluasi terhadap pembantu-pembantunya di kabinet.

“Jadi, kalau umpama beliau mengambil keputusan di luar dugaan, ya itulah Jokowi,” tandasnya.(rmol/ruh/pojoksatu)