25 radar bogor

Sudah Ada Nama Pendamping Apriyani Rahayu Jika Greysia Polii Pensiun

Greysia Polii/Ariyani Rahayu saat berlaga pada ajang Thailand Open 2020. (BWF )
Greysia Polii/Ariyani Rahayu saat berlaga pada ajang Thailand Open 2020. (BWF )

JAKARTA-RADAR BOGOR, Greysia Polii saat ini menjadi pemain paling senior yang menyandang status sebagai pemain tim pelatnas Indonesia.

Pada 11 Agustus mendatang, usianya genap 33 tahun. Ada kemungkinan Greys (sapaan akrabnya) pensiun tahun ini. Atau, setelah menuntaskan tugasnya di Olimpiade Tokyo 2020. Artinya, Apriyani Rahayu harus mencari partner baru.

Pelatih ganda putri Eng Hian mengungkapkan bahwa sampai saat ini Greys belum mengungkapkan keinginan untuk pensiun. Namun, pelatih yang akrab disapa Didi itu tidak menampik jika melihat usia Greys, memang ada opsi untuk pensiun.

Untuk itu, Eng Hian tetap menyiapkan langkah untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut. ”Tapi, dalam jangka waktu setahun ke depan mungkin baru akan dipikirkan. Program Apriyani sudah saya siapkan untuk pendamping selanjutnya,” ujarnya.

Hanya, Didi tidak mau menyebut nama calon pendamping Apri selanjutnya. ”Saat Greys pensiun, Apri tidak mulai dari bawah. Paling tidak, bisa level super 300 ke atas. Sudah ada beberapa nama. Tapi, tidak etis kalau saya sebutkan sekarang,” kata Eng Hian.

Hal itu juga sejalan dengan program Eng Hian tahun ini. Dia lebih fokus pada pemain muda. Hal tersebut bisa dilihat dari daftar ganda putri pelatnas utama tahun ini.

Dia tidak segan mencoret beberapa nama. Di antaranya, Della Rizki Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah. Kemudian memasukkan nama baru. Yakni, Melanni Mamahit/Tryola Nadia dan Putri Larasati/Jesita Putri Miantoro.

”Karena itu, program PBSI dengan adanya percepatan pemain muda tentu menjadi salah satu persiapan saya untuk menyiapkan pendamping Apri selanjutnya,” imbuh Didi.

Sementara itu, Apri mengaku akan sedih jika suatu saat ditinggal Greys pensiun. Hanya, saat ini dia tidak ingin terlalu memikirkan hal tersebut. Mereka berupaya untuk bisa melakukan yang terbaik dalam Olimpiade mendatang.

”Kalau soal partner, nanti didiskusikan lagi dan ditentukan sama pelatih juga. Siapa pun partnernya nanti tidak jadi masalah karena kan sudah kenal juga, sudah latihan bareng-bareng juga. Jadi, tinggal penyesuaian aja,” kata Apri kepada Jawa Pos.

Apri juga belum memikirkan terlalu jauh soal kemungkinannya bermain rangkap. Sebelumnya dia pernah mencoba dengan Tontowi Ahmad. Namun, Owi keburu pensiun. ”Itu bisa dipikirkan lain waktu. Masih ada tanggung jawab di depan mata yang harus diselesaikan dengan baik,” tutur Apri.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin