25 radar bogor

Pemkot Bogor Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Lebaran

Dedie-A-Rachim
Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim
Dedie-A-Rachim
Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim saat diwawancarai awak media terkait persediaan pangan di Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan stok pangan selama bulan Ramadan dan Lebaran aman.

Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, pemerintah telah mengantisipasi kelangkaan pangan dengan melakukan pengendalian sejak jauh hari.

Menurutnya, stok pangan di Kota Bogor masih terjaga, dan memadai untuk memenuhi masyarakat di Kota Bogor. Selain itu, harga pangan juga tidak mengalami lonjakan yang signifikan.

Dalam rapat Koordinasi Ketersediaan dan Pasokan Komoditas Pangan Sstrategis Paseban Narayana, Bank Indonesia, menyampaikan ada empat rekomendasi yang meminta Pemkot Bogor melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga, dan ketersediaan barang.

Kedua melakukan sidak untuk memastikan bahwa ketersediaan pangan, dan tidak ada penimbunan pangan oleh pedagang.

“Ketiga diharapkan beberapa komoditas yang strategis di kota Bogor seperti ayam potong, telur ayam dan daging bisa melakukan kerjasama antar daerah,” kata Dedie, usai rapat koordinasi, Kamis (15/4/2021).

Dedie menjelaskan, saat ini Pemkot Bogor sudah melakukan antisipasi untuk menjaga ketersediaan pasokan ayam potong dengan melakukan MoU dengan Kabupaten Ciamis, selanjutnya ke depan untuk memastikan bahwa bawang merah tidak menyumbang inflasi.

“Kita akan melakukan pembicaraan dengan Kabupaten brebes untuk memastikan pasokan bawang ke kota Bogor,” ucapnya.

Keempat, pemerintah harus melakukan sosialisasi kemasyarakat agar masyarakat tidak membeli barang berlebihan, tetapi sesuai dengan kebutuhan dan bukan dalam konteks untuk mengambil keuntungan pribadi untuk ditimbun lalu dijual kembali.

Kemudian, dari delapan komoditas yang dipatok harga eceran tertinggi, terdapat lima komoditas yang mengalami kenaikan signifigan.

“Kelima komoditas ini adalah daging sapi, daging ayam, telur, cabai dan bawang. Itu yang menjadi perhatian khusus,” katanya.

Sementara, Dirut PD Pasar Pakuan Jaya Muzakkir menjelaskan, sepekan jelang Ramadan, terjadi lonjakan jumlah kunjungan masyarakat ke pasar. Karena ada lonjakan permintaan, sehingga menyebabkan ada kenaikan harga.

“Seminggu sebelum puasa ada lonjakan, 30-50 persen, terutama dua hari jelang Ramadan. Tetapi kalau stok, kondisinya sudah stabil kembali,” kata Muzakkir

“Lonjakan karena faktor mau puasa, orang stok kebutuhan bahan pokok, sekaligus munggahan. Itu yang menyebabkan ada kenaikan,” tambah Muzakkir.

Sedangkan, untuk operasi pasar akan dilakukan ketika terjadi kenaikan harga komoditias yang signifikan.

“Misal, ada kenaikan dan permintaan agak tinggi tetapi sekarang kan normal lagi,” tukasnya.(ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep