25 radar bogor

Qodari Sebut Sekjen Muhammadiyah Layak di Posisi Mendikbudristek

Abdul Mu’ti
Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Muin Hafiedz
Abdul Mu’ti
Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Muin Hafiedz

JAKARTA-RADAR BOGOR, Sidang paripurna DPR RI menyetujui penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sehingga menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Medikbudristek)

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari menilai, penggabungan dua institusi itu wajar karena masih satu rumpun demi mengoptimalkan kinerja Kementerian dimasa mendatang.

“Saya melihatnya wajar saja. Kita tahu Pendidikan itu kan sebetulnya tidak terputus tapi merupakan suatu kesatuan dimana Pendidikan Menengah itu selanjutnya Pendidikan Tinggi,” ujar Qodari kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).

Mengenai siapa yang bakal memimpin Kementerian hasil peleburan itu, Qodari berpendapat Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti layak dipertimbangkan menjadi salah satu kandidat Menteri menggantikan Nadiem Makarim.

“Waktu itu kan diproyeksikan menjadi calon Wakil Menteri Pendidikan tetapi kan batal konon kabarnya karena Muhammadiyah kurang berkenan, sebab dari NU Yaqut Cholil Qoumas menjadi Menteri Agama,” bebernya.

Qodari juga menambahkan, postur Kementerian menjadi proporsional, dimana secara tradisi Menteri Pendidikan berasal dari latar belakang Muhammadiyah, sedangkan Kementerian Agama menjadi wilayahnya Nahdlatul Ulama (NU).

“Supaya imbang dan proporsional ada kemungkinan Abdul Mu’ti ini akan menjadi menjadi Menteri Pendidikan yang baru karena memang secara tradisi yang namanya Menteri Pendidikan itu biasanya punya latar belakang Muhammadiyah, sementara untuk Nahdlatul Ulama jatahnya dari Menteri Agama, jadi klop kayaknya,” katanya.

Qodari memprediksi Muhammadiyah akan mendukung bila Abdul Mu’ti diangkat jadi Menteri, bukan wakil menteri sebagaimana tawaran pada reshuffle kabinet pada Januari 2021 kemarin.

“Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu’ti jadi Mendikbudristek,” beber Qodari.

Selain itu, Qodari mengatakan, Abdul Mu’ti merupakan sosok yang memiliki alam pemikiran moderat dan toleran. Hal itu relevan di tengah suburnya paham radikal, jadi sudah saatnya institusi pendidikan Indonesia menjadi pintu penyemaian pemikiran toleran melawan radikalisme.

“Pendidikan jadi pintu menuju penyemaian pemikiran radikal versus toleran. Kebetulan topik pidato guru besar Abdul Mu’ti. Cocok. Buku-buku yang ditulis Abdul Mu’ti menggambarkan pemikiran Islam nya yang moderat dan toleran.” Ungkapnya.

Lanjut Qodari, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan kepada Muhammadiyah yang sudah berpengalaman mengelola sekitar kurang lebih 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, sementara tingkat Sekolah Dasar (SD), SMP dan SMA lebih banyak lagi sebagaimana data bulan Agustus 2020.

“Itu cocok untuk Muhamadiyah karena Muhammadiyah itu punya pendidikan dasar dan menengah, punya pendidikan tinggi, jadi punya skill soal pendidikan tinggi,” pungkasnya. (*)

Sumber : jawapos.com
Editor : Yosep