CIBINONG-RADAR BOGOR, Pembangunan Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo di Kabupaten Bogor diprediksi bakal rampung dan beroperasi tahun ini. Namun, kehadiran TPPAS Nambo yang berdiri diatas lahan 55 hektare Pemkab Bogor Kabupaten hanya kejatahan membuang sampah sebanyak 700 ton per harinya.
“Dalam MOU dengan provinsi jabar kita kabupaten bogor sekitar 700 ton per hari. Kita sedang upayakan minta 2000 ton per hari dan kita sudah kirim surat ke gubernur untuk penambahan kuota,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor Asnan kepada wartawan.
Asnan mengaku, permohonan Pemkab Bogor ini bukan tanpa alasan, sebab pembangunan TPPAS Nambo yang memakan waktu dua tahun ini, Pemkab Bogor ikut andil dalam pengadaan lahan seluas 15 hektare.
“Untuk timbulan sampah di Kabupaten Bogor sekitar kurang lebih 2800 ton per hari dan yang terlayani oleh DLH sekitar 700 ton per hari ke TPPAS Galuga, artinya masih ada yang belum terlayani dan diharapkan Nambo bisa menutup itu,” ujarnya.
Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Ferry Roveo Checanova menilai bahwa kehadiran TPST Nambo tidak bisa menjadi patokan untuk penanggulangan sampah. Karena, dengan mengubah hutan non-produktif milik perhutani nantinya akan bernasib sama dengan TPS Galuga yang sudah mulai overload saat ini.
“Kalau mau Pemerintah Kabupaten Bogor mulai berfokus kepada pembentukan bank sampah yang dibangun di setiap desa. Sebab penanggulangan sampah dari sektor terkecil adalah salah satu cara paling ampuh,” tutupnya.(nal)
Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin
