BOGOR-RADAR BOGOR, Sepekan ini nama PSB Bogor sempat menyita perhatian publik tanah air. Betapa tidak, selebritas kenamaan Indonesia Raffi Ahmad, dikabarkan bakal membeli klub peserta Liga 3.
Dugaan klub yang akan diakuisisi oleh ‘Sultan Andara’ itu adalah PSB. Jika merujuk pada postingan di akun instagram Raffi pada 30 Maret lalu. Ia bersama para pengurus PSB Bogor sedang berbincang santai. Sembari mengenakan jersey klub, syal dan menggenggam boneka Si Uncal, maskot tim berjuluk Laskar Pakuan itu.
Sebelumnya, suami Nagita Slavina ini mengambilalih kepemilikan peserta Liga 2, Cilegon United dan mengubah namanya menjadi RANS Cilegon FC.
Dukungan dari pendukung PSB Bogor agar Raffi mengakuisisi klub tersebut mengalir deras. Mereka berharap agar tim yang lahir pada 17 September 1950 itu dikelola secara profesional, meski masih berada di Liga 3 Seri 2 yang notabenenya berada di kasta terbawah kompetisi Indonesia.
Menanggapi maraknya kabar akuisisi PSB Bogor oleh Raffi Ahmad, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengaku belum mengetahui persis kapan dan bagaimana hal itu akan dilakukan. “Kalau soal akuisisi, terus terang saya belum tahu sumber infonya,” ujarnya kepada radarbogor.id.
“Namun, untuk pembelian sebuah kesebelasan tentu harus dilakukan dulu due diligence. Dan ada semacam rekomendasi hasil audit keuangan yang memadai,” imbuh Ketua Dewan Pembina PSB Bogor itu.
Dedie juga meminta agar suporter bersabar dan terus memberikan dukungannya bagi PSB Bogor. “Kalau (akuisisi) ini benar, PSB akan dikelola dengan baik dan profesional. Jangan takut untuk berubah. Jangan mau hanya di lokal saja. PSB sudah seharusnya maju,” tegasnya.
Sementara salah satu mantan pemain PSB yang enggan namanya ditulis meminta proses akuisisi dilakukan secara terbuka. Dengan melibatkan para klub-klub anggota PSB, para legenda dan suporter agar Raffi Ahmad melalui bendera RANS duduk bersama. “Saya pribadi dan para legenda yang tergabung dalam tim All Star PSB sangat mendukung RANS mengakuisisi PSB. Asal caranya dilakukan dengan benar,” tuturnya.
Pengurus PSB Bogor juga diharapkan melakukan kordinasi dengan para legenda klub, karena mereka lebih mengenal dan mengetahui kondisi jawara Piala Suratin tiga kali ini. “Kami ingin agar PSB menjadi lebih maju. Jangan lagi ada konflik kepentingan. Kasihan dengan orang-orang yang ingin memperbaiki PSB karena selalu diganggu,” tukasnya. (rur)
Editor : Muhammad Ruri Ariatullah
