25 radar bogor

Cegah Lonjakan Covid-19 Saat Ramadan, Forkopimda Bentuk Tim Khusus

Forkopimnda
Walikota Bima Arya bersama Forkopimda Kota Bogor saat ekspose usai menggelar apel pasukan gabungan di Komplek Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Kota Bogor, Senin (12/4/2021). SOFYANSYAH/RADAR BOGOR
Forkopimnda
Walikota Bima Arya bersama Forkopimda Kota Bogor saat ekspose usai menggelar apel pasukan gabungan di Komplek Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Kota Bogor, Senin (12/4/2021). SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Jelang Ramadan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menggelar apel pasukan gabungan di Komplek Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Kota Bogor, Senin (12/4/2021).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, apel gabungan tersebut merupakan salah satu langkah untuk menciptakan kondisi Kota Bogor yang lebih aman saat Ramadan, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

“Kami ingin kondisi Kota Bogor lebih khusyuk, lebih syahdu, tidak ada aktifitas yang menonjol kecuali aktivitas ibadah,” kata Bima usai apel Operasi Kurma di Zeni, Kota Bogor, Senin (12/4/2021).

Untuk itu, dirinya Forkopimda lebih gencar utuk memberantas kemaksiatan di kota hujan.

Secara umum, selama Ramadan nanti, ada tiga waktu yang mesti diawasi betul oleh aparatur pemerintah. Tiga waktu tersebut yakni menjelang berbuka puasa, saat salat tarawih dan menjelang sahur.

Tiga waktu itu berpotensi menyebabkan kerumunan. Karena itu Forkopimda harus fokus untuk memastikan agar protokol kesehatan diterapkan secara ketat. “Karena kami tidak mau, setelah Ramadan ini ada lonjakan kasus covid-19,” ucapnya.

Bima mengaku akan membentuk tim khusus, mulai dari tingkat daerah hingga wilayah. Hal ini bertujuan untuk mengawasi betul pergerakan masyarakat, di tiga waktu krusial tersebut.

“Kami juga akan turunkan kepolisian, untuk berkoordinasi dengan pemerintah wilayah, untuk fokus berkeliling ke tempat yang rawan kerumunan, Kita tidak mau Kota Bogor yang sekarang sudah menurun kasus covidnya melonjak lagi, karena tidak mampu mengatasi kerumunan,” bebernya.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim juga mengaku khawatir akan adanya lonjakan kasus Covid-19 pada Ramadan tahun ini.

Meski angka kasus covid-19 berangsur membaik, ia mengaku sedikit khawatir dan resah akan adanya potensi lonjakan kasus Covid-19.

Sebab saat ini, masyarakat sedang banyak menggelar tradisi kumpul-kumpul untuk menyambut puasa. Seperti makan-makan bersama sambil berkumpul bersama teman-teman hingga sanak saudara, atau yang biasa disebut cucurak.

“Potensi kerumunan jelang buka puasa juga tentunya harus kita antisipasi. Semua harus kita antisipasi agar tidak ada kerumunan,” tutupnya.(ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep