CIBINONG-RADAR BOGOR, Bupati Bogor Ade Yasin tegaskan kegiatan solat teraweh pada bulak ramadhan kali ini tetap dilaksanakan hanya diperbehkan 50 persen dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Jadi kita sudah rapat persiapan ramadhan dan kaitannya perubahan surat edaran. Termasuk salat terawih dan disesuaikan dengan ibadah puasa dibulan ramadhan,” kata Ade Yasin usai menggelar pertemuan dengan unsur Prokopimda Kabupaten Bogor, Senin (12/4).
Ade menjelaskan, bahwa di SK yang baru ini yang sedang direvisi, dan hari ini pun akan ditetapkan agar bisa dipedomani untuk masyarakat kabupaten bogor. Jadi di dalam perubahan aturan yaitu yang berkaitan dengan bulan ramadhan.
“Untuk mesjid dan mushala kegiatan ibadah tentunya ada juga pembatasan, yaitu hanya untuk dilakukan salat pardu dan terawih, kami masih belum membolehkan itikad karena lebih dari tiga jam jadi rawan untuk penularan Covid-19,” jelasnya
Selain itu, yang datang ke majlis adalah mereka yang sehat, tidak sakit, atau yg menularkan sakit dan bagi orang tua dan lansia tidak dianjurkan untuk berangkat ke mesjid dan anak-anak juga sebaiknya diajak teraweh dirumah saja.
“Dan untuk seperti penerapan prokes wajin dilakukan dan untuk kegiatan nujuul quran didalam setahun sekali harus prokes ketat dan hanya boleh 20 persen dengan jarak 1 meter,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, untuk shalat idul fitri dapat dilaksanakan di mesjid terbatas di wilayah masing-masing seperti tahun lalu dan hanya lingkungan terdekat tidak dilaksanakan dilapangan besar.
“Artinya hanya masyarakat sekitar saja tidak mendatangkan dari luar. Dan ini pengawasan langsung dari satgas kecamatan,” pungkasnya.(nal)
Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Alpin
