25 radar bogor

Kunjungi Balita Kurang Gizi, Ini yang Dilakukan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor

Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin (JM) melakukan interpensi kepada balita yang mengalami stunting dan gizi buruk di Kota Bogor.
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin (JM) melakukan interpensi kepada balita yang mengalami stunting dan gizi buruk di Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin (JM) melakukan interpensi kepada balita yang mengalami stunting dan gizi buruk di Kota Bogor.

JM-sapaanya menyambangi Kampung Pasir, RW 07, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis (8/4/2021). Dikampung tersebut, Politisi Partai Gerindra itu mendatangi belasan bayi dan balita dengan kondisi kekurangan gizi.

Ia pun kemudian memberikan nutrisi dan protein berupa susu, telur puyuh dan biskuit kepada orang tuanya, sebagai upaya interpensi kepada bayi dan balita yang mengalami gizi buruk dan stunting.

JM mengatakan, kunjungan ke kampung Pasir ini bagian dari kegiatan Reses DPRD Masa Sidang ke II tahun 2021. Namun pada reses kali ini, dirinya sengaja melakukan door to door langsung ke rumah-rumah warga. Tujuannya, untuk melihat dan mendengar langsung kondisi serta aspirasi masyarakat.

“Jadi awalnya itu saya tergelitik saat melihat status WA Bu Sekcam (Sekretaris Camat) Bogor Timur, dimana status WA-nya seringkali menampilkan kondisi warga di lapangan yang luar biasa yaitu banyak balita dengan kategori stunting atau kurang gizi dan saya pun coba mengkonfirmasi kebenarannya, sehingga saya hari ini ke Kampung Pasir bersama Sekcam dan lurah setempat untuk melihat langsung kondisi warga,” kata Jenal kepada wartawan, Kamis (8/3/2021).

Setelah melihat kondisi warga secara langsung, Ia pun mengaku prihatin dengan adanya kasus stunting di Kota Bogor. Setidaknya, di Kampung Pasi terindentifikasi sekitar 13 balita dengan kondisi kekurangan gizi.

“Setelah kita cek ternyata faktanya memang di kampung Pasir ini terdapat sekitar 13 anak balita yang kondisinya kekurangan gizi. Padahal kalau kita lihat kasus stunting di Kota Bogor ini banyak, sehingga perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah,” pintanya.

Politisi Gerindra ini mengingatkan kepada pemerintah agar jangan hanya fokus dalam penanganan kasus Covid-19, karena kasus-kasus seperti stunting dan demam berdarah di Kota Bogor masih banyak.

“Saat ini kita fokus terhadap covid, sementara stunting, DBD seolah dipandang sebelah mata, seharusnya kita tidak boleh terlalu terbawa isu-isu itu, sedangkan kasus stunting yang kita temukan ini tidak diprioritaskan,” katanya.

Sebagai wakil rakyat, dirinya akan menyampaikan kepada walikota agar dibuat suatu kebijakan yang berkelanjutan. “Misalnya setiap bulan ada pemberian gizi dan protein bagi anak balita dengan kategori stunting ini,” harapnya.

Sementara Lurah Katulampa, Eka Deri mengatakan, kasus stunting ini disebabkan karena pola asuh dari orang tuanya, dan juga dengan kondisi di keluarganya berkaitan dengan tingkat perkonomian.

Kendati demikian, pihaknya bersama kecamatan dan puskesmas fokus terhadap penanganan stunting di Kota Bogor, khususnya di wilayah Bogor Timur. “Akan kami pantau terus untuk mengetahui ada peningkatan atau tidak. Kegiatan ini juga bukan kali pertama kita lakukan, jadi ini rutin dilakukan oleh kita,” katanya. (ded)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Alpin