25 radar bogor

Heboh, Pasutri Ini Namai Anaknya Dinas Komunikasi Informatika Statistik

nama-anak
Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan ibunya. (Foto: Radar Tegal)
nama-anak
Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan ibunya. (Foto: Radar Tegal)

TEGAL-RADAR BOGOR, Pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah ini memilih menamai buah hatinya Dinas Komunikasi Informatika Statistik.

Dinas Komunikasi Informatika Statistik sendiri merupakan buah hati dari pasangan Slamet Wahyudi (38) dan Ririn Linda Tunggal Sari (33).

“Nama panggilannya Dinko. Sedangkan nama panjangnya Dinas Komunikasi Informatika Statistik,” kata Slamet seperti dikutip dari Radar Tegal, Rabu (7/4/2021).

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir pada 23 Desember 2020 lalu.

Ternyata, ada alasan tersediri Slamet menamai anaknya Dinas Komunikasi Informatika Statistik. Itu lantaran dirinya pernah bernazar atau berjanji.

Slamet bernazar, jika dia dikarunia seorang anak laki-laki, maka akan diberi nama sama dengan tempatnya bekerja.

“Dan saya memberi nama itu, sebagai penghargaan untuk tempat kerja saya. Alhamdulilah istri saya juga tidak keberatan dengan nama ini, meski kedengarannya aneh,” tuturnya.

Slamet sudah mengabdi pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Pemkab Brebes sejak 2003 lalu.

Dahulu tempat kerjanya itu bernama Kantor Informasi dan Kehumasan (KIK).

Awal mengabdi, dirinya hanya sebagai tenaga honorer kemudian diangkat sebagai pegawai negeri sipil pada 2009 lalu.

Saat ini, dia bertugas di Bagian Kustodian Pengurus Barang Dinas Komunukasi Informatika Statistik.

“Selain karena nazar, alasan saya memberi nama itu karena berkaitan dengan perjuangan hidup saya di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik. Di dinas ini saya mulai bekerja sebagai honorer hingga diangkat menjadi ASN,” ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, awal pemberian nama itu sempat dipertanyakan oleh orang tuanya.

Namun, setelah diberikan pemahaman akhirnya orang tuanya menyetujuinya.

“Awalnya memang sempat keberatan, namun setelah diberi penjelasan akhirnya bisa menerimanya,” katanya.

Slamet menyadari pemberian nama kepada anaknya tidak lazim seperti nama anak pada umumnya.

Namun dia yakin, ketika besar dan bergaul dengan teman-teman seusianya, anaknya akan mampu menyandang namanya tersebut.

“Seperti harapan orang tua pada umumnya, saya berharap anak saya bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan bermanfaat bagi orang banyak,” katanya. (PojokSatu)

Editor : Yosep