25 radar bogor

Dua SMK Terima Miliaran Rupiah

TUNJUKKAN MESIN: Guru menunjukkan mesin di ruang praktik program keahlian Teknik Energi Terbarukan Biomassa di SMKN 7 Kota Bekasi. FOTO: DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
TUNJUKKAN MESIN: Guru menunjukkan mesin di ruang praktik program keahlian Teknik Energi Terbarukan Biomassa di SMKN 7 Kota Bekasi. FOTO: DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

BEKASI – RADAR BOGOR, Dua SMK di Kota Bekasi dikembangkan sebagai Center of Excellence (CoE) atau Pusat Keunggulan oleh Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Direktorat SMK Kemendikbud).

Kedua sekolah itu yakni SMKN 2 dan SMKN 7. Masing-masing satuan pendidikan menerima bantuan senilai miliaran rupiah untuk fasilitasi program tersebut.

Wakil Kepala SMKN 2 Kota Bekasi Bidang Penjamin Mutu dan Hubungan Industri Ahmad Birul Walid menjelaskan, program CoE sudah dimulai sejak Agustus 2020.

“Kami menjadi salah satu sekolah yang dipilih untuk menjalankan program CoE dari Kemendikbud. Ada beberapa sektor yang terbagi dan kami bagian dari Center of Excellence program kerja sama luar negeri,” jelasnya kepada Radar Bekasi, Kamis (1/4/2021).

SMKN 2 Kota Bekasi menjadi Pusat Keunggulan bidang Energi. Ya, sekolah ini memiliki program keahlian Teknik Energi Terbarukan Biomassa. Program itu sesuai dengan kebutuhan zaman dan cocok untuk lingkungan sekolah yang dekat dengan TPST Bantar Gebang.

“Kompetisi yang bisa diambil dari sektor tertentu sesuai dengan kebutuhan jaman, energi terbarukan cocok dengan lingkungan sekolah. Beberapa perusahaan juga support untuk pengembangannya” tuturnya.

Menurut Ahmad, dalam program CoE terdapat tiga hal yang diperuntukan. Yaitu, sarana bangunan, alat pengembangan kompetensi dan penguatan pengembangan kompetensi profesionalisme guru.

Dalam pengembangan kompetensi profesionalisme guru terdapat 12 indikator yang harus dijalani. Antara lain, Pembelajaran Berbasis Sekolah dan Dunia Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), Pembelajaran Sistem Blok, Penyusunan Bahan Ajar Manual dan Digital, Magang dan Sertifikasi Guru, Pengembangan Budaya Kerja IDUKA, Penjamin Mutu SMK dan Sertifikasi Kompetensi Siswa. SMKN 2 Kota Bekasi telah menjalankan beberapa program CoE tersebut.

“Jadi ada yang sudah berjalan lalu dikuatkan kembali, ada juga yang baru perencanaan dan rencananya baru akan dilaksanakan tahun ini,” ungkapnya.

Para guru dalam program CoE mendapatkan pelatihan dari Kemendikbud untuk mempelajari alat praktik. Selanjutnya, guru yang sudah mengikuti pelatihan agar membagikan kepada guru lainnya.

“Ada 2 guru kami yang sudah mengikuti seleksi untuk mengikuti Diklat, jadi nanti mereka bertugas untuk mentransfer ilmunya kepada guru-guru lain. Dan juga dapat mengoperasikan alat-alat yang sudah dikirim dari Kemendikbud,” tuturnya.

Dalam program CoE, SMKN 2 Kota Bekasi mendapatkan bantuan senilai Rp1,5 miliar. Bantuan itu diperuntukan berupa alat dan bahan praktik, penguatan kurikulum penyusunan bahan ajar dan pembangunan gedung.
Kepala SMKN 7 Kota Bekasi Lusharyan Wanturol Tulistyowati menjelaskan, bahwa sekolah yang dipimpinnya menjadi pusat keunggulan dalam bidang Otomasi Industri.

“Dipilihnya program ini menyesuaikan dengan program yang memang ada dari Kemendikbud,” ungkapnya.

Bantuan yang diterima untuk fasilitas CoE senilai Rp5,25 miliar. Bantuan tersebut tak sepenuhnya diterim secara tunai. “Jadi memang tidak diberikan tunai secara utuh untuk bantuannya. Ada yang diberikan barang langsung. Intinya kami menerima bantuan besarannya Rp5,25 miliar,” jelasnya.

Dalam Diklat penguatan guru, perwakilan perusahaan hadir memberikan materi. Sama seperti di SMKN 2 Kota Bekasi, sekolah yang dipimpinnya sudah menjalankan sebagian program. (dew)

Sumber : Radarbekasi.com

Uploader : Septi Vina