25 radar bogor

Penyerang Mabes Polri Diduga Satu Ideologi dengan Pelaku Bom Thamrin

Seorang terduga teroris tertembak saat hendak memasuki Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. (istimewa)
Seorang terduga teroris saat hendak memasuki Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. (istimewa)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta menduga pelaku penyerang Mabes Polri satu kesamaan ideologi dengan pelaku Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa tahun lalu.

Pada 14 Januari 2016, tepat lima tahun lalu, bom meledak disusul baku tembak antara teroris dan polisi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

“Ini bukan satu jaringan tapi ini satu ideologi dengan pelaku bom bunuh diri dan baku tembak di Thamrin,” katanya dikutip Pojoksatu.id (Jawa Pos Group), Kamis (1/4/2021).

Stanislaus menyebutkan pihak kepolisian belum bisa memastikan jaringan pelaku penyerang Mabes Polri yaitu Zaskiah Aini.

“Belum ditemukan adanya pengaruh jaringan pada pelaku kemarin, makanya disebut lone wolf, merencanakan dan melakukan sendiri,” jelasnya.

Namun, Stanislaus menduga Zaskiah Aini terpengaruh ideologi ISIS melalui sumber dari internet.

“Pelaku terpapar ideologi kekerasan ISIS yang saya duga terpapar melalu proses swaradikalisasi, yang sumbernya bisa dari internet atau sumber lain,” terangnya.

Menurutnya, ZA melakukan hal tersebut karena memiliki tujuan pribadi. Tujuan pribadi tersebut, tambah Alumni Universitas Indonesia (UI) itu tidak lain untuk mencapai kemuliaan yaitu mati Syahid (Surga).

“Pelaku Ini mempunyai tujuan pribadi, tujuan ideologi karena keyakinan akan mencapai kemuliaan/surga dengan cara melakukan aksi melawan pihak dianggap thaghut atau musuh,” ucapnya.

Karena itu, apa yang dilakukan pihak kepolisian menembak Zaskia Aini di tempat merupakan tindakan tegas untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan.

“Dalam situasi itu banyak kemungkinan bisa terjadi dan jika tidak diambil tindakan cepat justru bisa membahayakan petugas atau masyarakat sekitar,” pungkas Stanislaus. (*)

Sumber : jawapos.com
Editor : Yosep