25 radar bogor

Soal Bom di Makassar, Moeldoko Kaitkan Radikalisme dengan KLB Demokrat

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko sejak jauh hari telah mencium bahaya radikalisme dengan ideologi berbahayanya.

Menurut mantan panglima TNI itu, bahaya kelompok radikalisme dengan ideologi jahatnya telah mulai menyusup ke beberapa lini kehidupan masyarakat, termasuk partai politik.

Menurutnya, masuknya ideologi jahat yang dibawa kelompok radikal ke dalam tubuh partai politik membuat arah demokrasi di Indonesia mengalami pergeseran.

“Saya orang yang didaulat untuk memimpin Partai Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Partai Demokrat,” kata Moeldoko membuka perbincangan, Minggu (28/3/2021).

Menurutnya, perebutan tampuk kekuasaan pada tahun 2024 membuat terjadinya pertarungan politik yang begitu kental dapat dikenali. Tentu saja hal itu dapat menjadi ancaman bagi Indonesia Emas tahun 2045.

“Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” papar Moeldoko.

Kecenderungan tarikan ideologis itu juga menurutnya, terlihat di internal Partai Demokrat. Karena itu, ini bukan sekadar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa.

“Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB,” ulas Moeldoko.

Saol adanya kegaduhan karena KLB ini, Moeldoko mengaku dirinya bertindak atas nama pribadi dan tak membebani presiden sebagai tempatnya bertangungjawab sebagai KSP.

“Terhadap persoalan yang saya yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang saya miliki, maka saya tidak mau membebani presiden,” tegas Moeldoko. (*)

Sumber : jawapos.com
Editor : Yosep