25 radar bogor

Pemkot Bogor Bakal Bangun RSUD di Rancamaya, ASB : Baiknya Buat Kajian Dulu

ABS
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri (ABS)
ABS
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri (ABS)

BOGOR-RADAR BOGOR, Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe A baru di wilayah Selatan Kota Bogor, tepatnya di Kecamatan Rancamaya, Kota Bogor menjadi perhatian DPRD Kota Bogor.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri (ASB) mengatakan, Pemkot Bogor harus melakukan kajian secara komperhensif sebelum membangun RSUD baru di Kota Bogor.

Menurutnya, wacana pembangunan RSUD baru perlu ada kajian mendalam tentang kebutuhan RS dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) sebelum digulirkan ke publik.

Mulai dari lokasi, anggaran, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), hingga jenis rumah sakit yang dibutuhkan dalam meningkatkan pelayanan.

“Yang jadi pertanyaan Kenapa harus di Rancamaya Bogor Selatan? Katanya Pemkot mau bangun RS buat pelayanan pada warganya. Kalau di sana malah semakin menjauhkan dari warga Kota Bogor. Mengapa tak manfaatkan lahan di wilayah Kayumanis, misalnya,” kata ASB, Minggu (28/3/2021).

Jangan sampai, sambung dia, wacana pembangunan RSUD di Rancamaya ini hanya ingin mencari keuntungan semata.

Menurutnya, warga wilayah selatan sebenarnya lebih dekat dengan mengakses pelayanan di RSUD Ciawi.

Bahkan saat ini beberapa RS yang tengah berproses sebagai rumah sakit baru.

Ia juga menyoroti wacana pembangunan RSUD di Rancamaya itu sebagai RS umum.

ASB-sapaanya-menyarankan agar Pemkot Bogor membuat RS khusus, seperti RS khusus kanker, mata atau lainnya.

“Jadi sebaiknya buat kajian dulu, jangan hanya berwacana. SDM (Sumber Daya Manusia)-nya ada nggak? Anggarannya bagaimana? Kan setiap Komisi IV adakan rapat dengar pendapat dengan RSUD, mereka selalu ngeluh kurang SDM dan kelimpungan bayar gaji karyawan,” katanya.

Selain itu, kata dia, harus diingat bahwa kajian itu mesti dilakukan oleh Dinas Kesehatan sebagai leading sektor. “Kan Lebih baik fokus saja menambah fasilitas yang ada di RSUD,” ketusnya.

ASB menilai, bila ingin meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah mutlak harus memperbaiki fasilitas di setiap puskesmas yang ada.

“Saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah peningkatan taraf hidup melalui pemulihan ekonomi kreatif serta pembangunan mental spiritual,” katanya.

Apalagi rencana Pemkot Bogor untuk membangun rumah sakit di Rancamaya belum memiliki Feasibility Study (FS).

Politisi PPP itu menyebut, FS merupakan pesanan yang didasarkan pada rencana atau proyek yang diusulkan.

“Sesuai namanya, studi ini bertanya: Apakah proyek ini layak? Apakah kita memiliki orang, alat, teknologi, dan sumber daya yang diperlukan agar proyek ini berhasil? Apakah proyek ini akan memberi kita return on investment (ROI) yang kita harapkan dan harapkan?,” cetusnya.

Sebelumnya, bagi warga Kota Bogor yang bermukim di Kecamatan Bogor Selatan, ke depan tak usah khawatir untuk mencari layanan rumah sakit di bawah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor bersama Pemkot Bogor berencana untuk membangun RSUD Tipe A.

Rencananya, RSUD tipe A tersebut akan dibangun di kawasan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan, saat ini kebutuhan pelayanan rumah sakit semakin meningkat.

Dalam bidang akuratif di sisi pelayanan kesehatan, harus ada pemerataan dengan mendekatkan masyarakat pada pelayanan kesehatan.

Sehingga, diperlukan rumah sakit baru yang nantinya mendekatkan akses pelayanan pada masyarakat yang tinggal di Kecamatan Bogor Selatan dan sekitarnya.

“Jadi perlu adanya rumah sakit baru, walaupun ini dalam sebatas wacana, tetapi harus kita sikapi dengan serius. Yaitu rumah sakit tipe A,” kata Ilham, Kamis (25/3/2021).

Menurutnya, di kawasan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan terdapat lahan kosong seluas 9 hektare yang bisa digunakan untuk membangun RSUD tipe A nantinya.

Sedangkan, RSUD Kota Bogor yang sudah berdiri di Jalan DR Sumeru, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat hanya memiliki lahan seluas 3 hektare.

“Ini bisa nggak tanggung-tanggung kita membangun yang lebih bagus lagi,” kata Ilham.(ded/PKL-Nadia)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep