25 radar bogor

Wahid Foundation Bikin Desa Damai, Tangkal Intoleransi dan Radikalisme

Wahid Foundation menggelar webinar Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum bagi Kelompok Kerja Desa dan Kelurahan Damai Wilayah Bogor dan Depok. Arifal/Radar Bogor
Wahid Foundation menggelar webinar Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum bagi Kelompok Kerja Desa dan Kelurahan Damai Wilayah Bogor dan Depok. Arifal/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Wahid Foundation menggelar webinar Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum bagi Kelompok Kerja Desa dan Kelurahan Damai Wilayah Bogor dan Depok, Jawa Barat.

Senior Officer Kampanye dan Advokasi Wahid Foundation, Siti Kholisoh mengatakan, acara yang digelar di Whize Prime Hotel Bogor itu juga dilaksanakan bertepatan dengan perayaan hari perempuan.

“Ini sekaligus menjadi seruan bagi perempuan di era kini untuk menantang dirinya sendiri demi menjawab tantangan, seperti problem kemiskinan, kesetaraan pendidikan, ekonomi global, pengangguran hingga kasus kekerasan berbasis gender,” tuturnya.

Untuk itulah melalui Program Desa Damai, Wahid Foundation menggelar Training Literasi Hukum Kelompok Kerja Desa dan Kelurahan Damai, pemerintah dan aparat desa/kelurahan untuk Memperkuat kapasitas Tim Pokja, pemerintah dan aparat desa atau kelurahan tentang Ekstremisme Kekerasan dan Literasi Hukum.

Oleh karena itu, ini merupakan bagian penting yang sesuai dengan pilar-pilar Rencana Aksi Pencegahan Ekstremisme (RAN PE) dan telah disahkan oleh Presiden melalui Kepres No. 7/2021 pada Januari lalu.

“Di antara pilar-pilar tersebut adalah pilar pencegahan yang terdiri dari kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi juga,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Sasaran utama dalam program WISE-GUYUB kali ini adalah menguatkan pelaksanaan Desa Damai dengan mengedepankan mekanisme komunitas yang responsive gender untuk mempromosikan komunitas yang damai dan keadilan gender.

Dalam program ini, ada tiga pendekatan utama yang dilakukan, yaitu, Menguatkan kapasitas kelompok perempuan dan tim Pokja dari 10 desa damai yang berkaitan dengan akses to justice dan proteksi perempuan pada komunitas responsive gender untuk mengatasi ekstremism kekerasan dan meningkatkan hak-hak perempuan.

Kedua, membangun kerjasama untuk mendorong komitmen komunitas dan pemerintah di dalam mengimplementasikan Desa Damai berbasis HSA (Human Security Approach).

“Terakhir, Keterlibatan pemuda dalam mempromosikan Desa Damai sebagai bagian dari kampanye pencegahan ekstremism kekerasan pada pengalaman bergiat di Desa Damai, dengan menggunakan sosial media. Disisi lain, keterlibatan pemuda ini bertujuan untuk membangun mekanisme dukungan dalam mengimplementasikan program Desa Damai,” tukasnya. (all)

Reporter: Arifal Fajar

Editor: Alpin