25 radar bogor

Main di Turin, Timnas Portugal Seperti Dikendalikan Cristiano Ronaldo

Penyerang Portugal Cristiano Ronaldo menghindari adangan gelandang Andorra Moises San Nicolas pada pertanringan persahabatan di Luz stadium, Lisbon, 11 November 2020. (Patricia De Melo Moreira/AFP)
Penyerang Portugal Cristiano Ronaldo menghindari adangan gelandang Andorra Moises San Nicolas pada pertanringan persahabatan di Luz stadium, Lisbon, 11 November 2020. (Patricia De Melo Moreira/AFP)

JAKARTA – RADAR BOGOR, Dua pekan ke depan merupakan jeda internasional terakhir berdasar kalender FIFA pada musim 2020–2021.

Normalnya, pemain bertanding dua kali dalam laga resmi bersama timnas masing-masing. Kalaupun tiga kali, salah satunya pertandingan uji coba.

Namun, seiring pandemi Covid-19, timnas-timnas di Eropa bakal melakoni tiga pertandingan hanya dalam rentang sepekan. Ya, seiring molor dari jadwal semula pada 29 November 2020, start kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa dimulai pertengahan pekan ini (25/3).

Juara Eropa (Euro 2016) Portugal, misalnya. Cristiano Ronaldo dkk bakal menjadi tuan rumah bagi Azerbaijan (25/3), lalu tandang ke Serbia (28/3) dan Luksemburg (31/3). Yang menarik, laga melawan Azerbaijan dimainkan di Juventus Stadium, Turin, bukan di Lisbon.

Ronaldo yang membela Juve disebut berada di balik keputusan tersebut. Apalagi, A Selecao memilih markas latihan Juve, Continassa, sebagai markas latihan mereka. Skuad besutan Fernando Santos juga menginap di hotel milik Juve. ”Timnas Portugal seperti dikendalikan Ronaldo,” tulis La Gazzetta dello Sport dan Tuttosport.

Versi FPF atau Federasi Sepak Bola Portugal, pemindahan laga ke Turin dilakukan untuk menyiasati aturan karantina mandiri. Sebab, Portugal memang masuk negara zona merah. Tapi, kemarin status Portugal bukan lagi zona merah.

Demi menyiasati aturan karantina mandiri, sejumlah pemain juga meminta keringanan terhadap pemerintah dari negara asal klub. Striker timnas Belanda Memphis Depay, misalnya. Bintang Olympique Lyon itu berharap ada dispensasi dari pemerintah Prancis terkait dengan karantina mandiri sekembalinya dari membela Oranje di kualifikasi PD.

Suara Depay didengar Kementerian Kesehatan Prancis dan disetujui LFP sebagai otoritas Ligue 1. LFP membebaskan pemain yang dipanggil timnas untuk melakukan tugas negara tidak harus menjalani karantina mandiri selama tujuh hari.

Syaratnya, selama membela timnas, mereka disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, setiap hari menjalani tes usap. ”Jadi, pemain yang bersangkutan bisa langsung berlatih atau bertanding jika hasil tes ketika sampai di klub masing-masing negatif,” bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Prancis seperti dikutip AFP.

Yang lucu adalah Inter Milan. I Nerazzurri dituding memanfaatkan momen kasus empat pemain mereka yang positif Covid-19 untuk absen dalam agenda timnas. Padahal, ASL (otoritas kesehatan setempat) telah merekomendasikan pemain Inter bisa bergabung ke timnas kalau tidak ada kasus positif baru.

”Mereka (Inter, Red) sengaja mencari keuntungan,” sentil allenatore Juventus Andrea Pirlo. Sampai saat ini Inter adalah capolista Serie A, sedangkan Juve membuntutinya di peringkat kedua. (*)

Sumber : jawapos.com

uploader : PKL- Siska setiawati