25 radar bogor

Fenomena Putus Sekolah Tetap Jadi Sorotan, Ini Langkah SKPD dan Wandik Kota Bogor..

Fenomena Putus Sekolah Tetap Jadi Sorotan, Ini Langkah SKPD dan Wandik Kota Bogor..
Fenomena Putus Sekolah Tetap Jadi Sorotan, Ini Langkah SKPD dan Wandik Kota Bogor..

BOGOR-RADAR BOGOR, Fenomena putus sekolah masih menjadi perhatian pemerintah kota (pemkot) Bogor. Hal itu harus dipecahkan bersama-sama dengan kolaborasi dari semua pihak.

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menegaskan, kebutuhan utama dari kelembagaan pendidikan Kota Bogor adalah membangun sistem pendidikan yang amanah, transparan, dan inspiratif. Fokus utama dari pembangunan pendidikan di Kota Bogor itu yakni menegakkan marwah pendidikan sebagai ujung tombak upaya mencerdaskan masyarakat.

“Fenomena putus sekolah juga merupakan masalah yang harus segera diselesaikan melalui kolaborasi seluruh pihak. Jemput bola, tidak hanya mengandalkan data tertulis. Karena fenomena putus sekolah melibatkan banyak hal terkait dengan kualitas lembaga paling dasar dari masyarakat, yaitu keluarga,” ttekannya, dalam rapat kerja Dewan Pendidikan, kemarin.

Hal itu sekaligus menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Dinas Pendidikan (Disdik), Dewan Pendidikan, hingga seluruh stakeholders. Bahkan, Bima juga menyebut tawuran pelajar sebagai tugas bersama yang mesti diatasi. Kesiapan untuk menghadapi sekolah tatap muka juga perlu terus ditingkatkan.

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengakui, pendidikan dan kesehatan adalah fokus dari pemerintah. Kesiapan pendidikan tatap muka harus mempertimbangkan banyak hal. PPKM masih diterapkan, tentu masih harus dikaji mendalam mengenai pendidikan tatap muka.

“Mengenai masalah putus sekolah, kelurahan dan kecamatan merupakan ujung tombak dari deteksi data putus sekolah. Kolaborasi dan sinergitas antar pihak terutama dengan Dewan Pendidikan sangat diperlukan,” tandasnya.

Ketua Dewan Pendidikan (Wandik) Kota Bogor, Deddy D Karyadi tak menampik jila seluruh masalah pendidikan di Kota Bogor merupakan tanggung jawab bersama. Wandik siap melakukan fungsinya, termasuk dalam raker mereka untuk menyikapi solusi dari beragam fenomena itu.

“Ada lima rekomendasi khusus, yang salah satunya perlu langkah-langkah penanganan angka putus sekolah secara sistematis, integratif, dan koordinatif dengan pemerintahan paling bawah seperti tingkat RTmaupun RW). Tentu saja, Wandik siap bersinergi dan mendampingi dalam seluruh proses pencapaian rekomendasi itu,” tutupnya. (mam)

Reporter: Imam
Editor: Rany P Sinaga