25 radar bogor

Jangan Seremonial Belaka

RADAR BOGOR – Hari Air Sedunia adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.

Peringatan ini semestinya bukan sekadar seremonial belaka, namun harus diwujudkan dengan aksi nyata. Momentum ini sangat tepat sekali dalam upaya peningkatan layanan sarana air bersih bagi segenap warga dunia.

Terkhusus di Indonesia yang terkenal sebagai negeri yang subur makmur, gemah ripah loh jinawi. Bahkan group band legendaris Koes Plus mengibaratkan dalam alunan syair bait lagunya:

“Bukan lautan hanya kolam susu

Kail dan jalan cukup menghidupimu

Tiada badai tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu

Kail dan jala cukup menghidupimu

Tiada badai tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Bukan lautan hanya kolam susu

Kail dan jala cukup menghidupimu

Tiada badai tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu

Kail dan jala cukup menghidupimu

Tiada badai tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu”

 

Sumber: LyricFind

 

Penulis lagu: Koestono Koeswoyo

Lirik Kolam Susu © Massive Music Entertainment

 

Semoga bait-bait lirik lagu tersebut bukan sekedar lagu belaka yang hanya ada di dunia imaji. Tapi begitulah kenyataannya, segala-segala impor. Semoga air bersih kita tidak impor juga.

Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh undang-undang, bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dandipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” (Pasal 33 Ayat 3).

Air merupakan sumber dari segala sumber kehidupan yang teramat pokok bagi semua makhluk hidup. Maka sangat ironis sekali, di negeri yang terkenal subur ini masih banyak masyarakat yang berteriak, menangis histeris dan meringis akibat kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Bahkan, jika musim kemarau tiba, bisa kita saksikan di berbagai media, banyak masyarakat di beberapa peloksok tanah air yang kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih. Sehingga air tidak layak konsumsi pun dikonsumsinya.

Eksploitasi hutan dan lahan ditengarai sebagai salah satu penyebab kekeringan tatkala musim kemarau tiba. Dan sebaliknya berdampak banjir ketika musim penghujan.

Mari kita jaga alam, niscaya alam pun menjaga kita. Kita lestarikan kesuburan bumi pertiwi untuk keberlangsungan generasi anak cucu. Kita selamatkan anak bangsa dari bahaya kekurangan air bersih. Selamat hari air sedunia, 22 Maret 2021. (*)

 

Asep Saepudin

Komisioner KPAD Kabupaten Bogor

Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat