25 radar bogor

Akses Jalan Ditutup, Warga Parung Banteng Protes ke Pengembang

Akses Jalan Ditutup, Warga Parung Banteng Protes ke Pengembang
Akses Jalan Ditutup, Warga Parung Banteng Protes ke Pengembang

BOGOR-RADAR BOGOR, Warga yang bermukim di Kampung Parung Banteng, RT 03, RW 01, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, memprotes rencana pengembang yang akan menutup akses jalan karena ada pembangunan perumahan.

Warga RT 03 Kampung Parung Banteng, Abdullah mengatakan, saat ini warga yang tinggal di sekitar pembangunan perumahan khawatir lantaran tak mendapatkan akses untuk warga.

Padahal, sebagian besar warga selalu memanfaatkan akses jalan yang langsung tembus ke arah Jalan R3, di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

“Jika jalan itu tetap ditutup, maka warga harus memutar jauh untuk menuju Jalan R3,” katanya.

Menurutnya, sejak puluhan tahun lalu warga selalu memanfaatkan jalan tersebut untuk tembus ke Jalan R3.

“Kami menginginkan akses jalan untuk warga, karena sudah puluhan tahun akses jalan itu sudah ada. Tapi pada rapat dengan pihak pengembang, bahwa akses jalan tidak akan diberikan dan dihilangkan,” ungkapnya.

Lanjutnya, sebelum ada pembangunan, pihak pengembangan menjanjikan akan memberikan akses jalan tembus dari perkampungan warga ke Jalan R3.

Namun dalam rapat bersama pihak pengembang yang difasilitasi Kelurahan Katulampa, pihak pengembang dengan tegas tidak akan memberikan akses jalan tersebut.

“Kami kecewa pihak pengembang tidak akan memberikan akses jalan karena beralasan lahannya sedikit hanya 5,3 hektare. Selain itu menyangkut keamanan juga sehingga akses jalan bagi warga dihilangkan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT 03 Masun mengatakan, sejumlah keluhan warga sudah disampaikan kepada pihak pengembang, dari mulai soal kebisingan pekerjaan di proyek, soal akses jalan warga dan menyempitnya saluran drainase.

Bahkan warga juga mempertanyakan soal kompensasi kepada warga yang belum terealisasi.

“Kami sudah mengadukan ke Kelurahan dan sudah beberapa kali rapat tapi ternyata tidak ada solusinya. Warga akan mengadukan permasalahan ini kepada Walikota dan DPRD Kota Bogor,” tegasnya.

Ditempat terpisah, Lurah Katulampa, Eka Deri Rahmat Irawan membenarkan adanya permasalahan tersebut.

Menurutnya, dirinya sudah memediasi permasalahan tersebut antara pihak warga dan pengembang.

Dalam pertemuan mediasi itu, pihak pengembang mengatakan bahwa memang tidak memberikan akses jalan bagi warga dengan alasan nilai jual perumahan yang diberikan adalah keamanan dengan akses satu pintu.

Kemudian terkait bantuan kompensasi, pihak pengembang mengakui bahwa bantuan yang diberikan memang tidak tepat sasaran kepada warga terdampak.

“Warga memang meminta agar akses jalan kepada pihak pengembang, tapi ditolak dan pengembang tidak memberikannya. Kami sudah berupaya memediasi kedua belah pihak,” ucapnya.

Eka menambahkan, terkait menyempitnya saluran irigasi, pihak pengembang sudah memberikan penjelasan kepada warga.

Menurut pengembang bahwa pematokan dan pemasangan tembok sudah sesuai dengan alas hak sertifikat dari BPN.

“Itupun sudah dijelaskan oleh pengembang kepada warga. Jadi memang belum ada solusi terkait permohonan warga tersebut,” tukasnya.(ded/PKL-Nadia)

Reporter: Dede
Editor: Rany P Sinaga