25 radar bogor

Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani Penyuluh Untuk Budidayakan Tanaman Hias

Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani Penyuluh Untuk Budidayakan Tanaman Hias
Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani Penyuluh Untuk Budidayakan Tanaman Hias

BOGOR-RADAR BOGOR, Pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian menjadi perhatian khusus Kementerian Pertanian (Kementan). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, salah satu fokus adalah meningkatan kualitas SDM.

“Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” tegas Mentan Syahrul.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan pentingnya peningkatan SDM bagi pembangunan suatu negara.

“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian. Jika sektor pertaniannya telah maju maka dapat diyakini negara tersebut akan menjadi negara maju pula. Untuk itu, bekali dan bimbing SDM kita dengan pendidikan, pelatihan serta usahakan mereka bisa magang di dunia usaha atau dunia industri baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Dedi.

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan Kementan yang memiliki tupoksi untuk melahirkan SDM pertanian andal, maju dan modern menyelenggarakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian Desa Cogreg Kecamatan Parung Kabupaten Bogor (8/3).

“Pelaksanaan bimtek ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap para petani dan penyuluh di kota Bogor. Di mana kota Bogor ini merupakan daerah yang pertaniannya dianggap memiliki kemajuan”, ujar Siswoyo, selaku Direktur Polbangtan Bogor saat membuka acara mewakili Kepala BPPSDMP.

Melihat tingginya peluang serta permintaan pasar akan maggot, tanaman hias serta pupuk Bokashi. Bimtek kali ini mengambil tiga komoditas yang sedang ‘booming’ tersebut sebagai materi bimtek yang diikuti oleh 100 peserta.

Siswoyo menjelaskan tingginya kandungan protein dan lemak yang tinggi yang dikandung oleh maggot membuat tingginya permintaan di pasaran. Ini menjadi peluang bagi SDM pertanian untuk membudidayakan maggot tersebut.

“Lain maggot, lain lagi tren tanaman hias yang terus melonjak terlebih di tengah pandemi ini. Nilainya yang terus meningkat menjadikan tanaman hias terus berkembang dan diburu masyarakat. Tak hanya itu, jenis yang beragam serta memiliki keindahan bagi pecinta tanaman hias. Tanaman hias pun memerlukan media tanam salah satunya kompos. Rasanya sayang bila peluang ini tidak dimanfaatkan oleh para petani kita. Melalui bimtek ini kita bekali peserta dengan pengetahuan dan keahlian dalam membudidayakan serta memasakan ketiga komoditas tersebut,” terang Siswoyo.

Pewarta: Dika Hadinata
Editor: Rany P Sinaga
Sumber: Polbangtan Bogor