25 radar bogor

Khasiat Vaksin AstraZeneca Lebih Dominan Ketimbang Efek Samping

omicron
Subvarian Omicron semakin beragam, mulai dari BA.2, BA.4 dan BA.5, kini muncul lagi subvarian BA.2.75 atau dikenal dengan Centaurus. Sehingga muncul desakan agar populasi berisiko harus divaksinasi 4 dosis, atau booster 2 kali.
Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Otoritas Kanada menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca aman untuk program vaksinasi bagi warga. Penegasan itu disampaikan setelah Denmark dan Norwegia, dan terbaru Bulgaria, menghentikan sementara penggunaan vaksin tersebut di tengah laporan soal pembekuan darah yang terjadi pada sejumlah penerima vaksin.

“Health Canada mengetahui adanya laporan peristiwa buruk di Eropa menyusul imunisasi vaksin Covid-19 AstraZeneca, dan akan meyakinkan warga Kanada bahwa khasiat vaksin tersebut masih lebih dominan ketimbang risikonya,” demikian dinyatakan Departemen Kesehatan Kanada.

“Pada saat ini, tidak ada indikasi bahwa vaksin tersebut menyebabkan peristiwa tersebut,” imbuh Depkes Kanada.

Kanada menerima 500.000 dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi di Serum Institute of India pekan lalu dan berharap memperoleh 1,5 juta dosis berikutnya pada Mei.

“Hingga kini, tidak ada peristiwa buruk terkait vaksin Covid-19 AstraZeneca yang dilaporkan ke Health Canada atau Public Health Agency of Canada,” bunyi pernyataan tersebut.

Pemerintah federal Kanada telah memesan 20 juta dosis vaksin AstraZeneca dan akan menerima 1,9 juta dosis melalui COVAX yakni inisiatif internasional yang dibentuk untuk menyediakan akses merata terkait vaksin.

Meski Kanada telah memesan lebih banyak dosis vaksin Covid-19 per kapita dibandingkan negara lain, peluncuran vaksinasi di negara tersebut telat digelar, yang sebagian lantaran terjadinya gangguan pengiriman sementara dari produsen vaksin Pfizer dan Moderna.

Seperti halnya Kanada, Filipina juga tetap melanjutkan program vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca meski sejumlah negara memutuskan menghentikan sementara waktu. Otoritas kesehatan Filipina mengatakan pada Jumat (12/3) tidak melihat alasan untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin