25 radar bogor

Ada Efek Samping, Malaysia Uji Kembali Vaksin Sinovac

omicron
Subvarian Omicron semakin beragam, mulai dari BA.2, BA.4 dan BA.5, kini muncul lagi subvarian BA.2.75 atau dikenal dengan Centaurus. Sehingga muncul desakan agar populasi berisiko harus divaksinasi 4 dosis, atau booster 2 kali.
Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Malaysia dengan tegas melakukan pengujian sendiri pada semua vaksin Covid-19 yang diimpor untuk memastikan produk tersebut aman bagi warganya. Pengujian berlaku bagi vaksin AstraZeneca maupun Sinovac.

Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri dr. Adham Baba memberikan jaminan bahwa proses pengujian dan persetujuan sangat ketat. Hal itu menyusul tanggapan atas laporan berita tentang kematian dan efek samping yang merugikan dari penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca di Eropa.

Badan Pengatur Farmasi Nasional (NPRA) telah memberikan persetujuan bersyarat untuk vaksin perusahaan farmasi Inggris itu minggu lalu.
“Meskipun persetujuan bersyarat telah diberikan oleh Kementerian Kesehatan melalui NPRA minggu lalu untuk vaksin AstraZeneca dan Sinovac, kami akan selalu memastikan bahwa semua vaksin yang dibawa ini aman sebelum kami memutuskan untuk memberikannya,” tegas Menkes Malaysia.

“Posisi kami selama ini sama bahwa setiap vaksin yang kami bawa harus melalui persetujuan NPRA, dan persetujuan bersyarat yang telah diberikan oleh NPRA juga meyakinkan, sehingga kami dapat melanjutkan pemberian vaksin yang sudah mendapat persetujuan bersyarat dari NPRA,” katanya melalui konferensi pers virtual.

Sementara itu, otoritas Austria telah menangguhkan inokulasi dengan sejumlah vaksin Covid-19 AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan saat menyelidiki kematian satu orang dan penyakit orang lain setelah menerima suntikan.

Keputusan dilakukan setelah Reuters mengutip otoritas kesehatan Austria yang mengungkapkan menerima dua laporan tentang hubungan sementara dengan vaksinasi yang melibatkan batch tertentu dari vaksin AstraZeneca di sebuah klinik di Austria Bawah.

Dilaporkan bahwa seorang perempuan berusia 49 tahun meninggal akibat gangguan koagulasi yang parah, sementara seorang perempuan berusia 35 tahun mengalami emboli paru dan sedang dalam masa pemulihan.

Emboli paru adalah penyakit paru-paru akut yang disebabkan oleh gumpalan darah yang terlepas. Namun, laporan tersebut mencatat tidak ada bukti yang dapat menghubungkan gejala tersebut dengan vaksin.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin