25 radar bogor

Kemenag Bakal Gelar Ujian Pengganti UAMBN untuk Siswa Madrasah

Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Agama memastikan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) 2021 ditiadakan. Keputusan tersebut diambil untuk ikut mencegah potensi penyebaran corona virus disease atau Covid-19, berlaku untuk madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), maupun madrasah aliyah (MA).

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya Nur Hasan menyatakan, meski UAMBN ditiadakan, namun Kemenag telah menetapkan sistem kelulusan di masa pandemi.

”UAMBN ditiadakan tapi ada ujian madrasah sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pendis No B.-298/DJ.I/ PP.00/02/2021 tentang Penyelenggaraan Kelulusan dan Kenaikan Kelas Siswa Madrasah,” kata Nur Hasan pada Senin (8/3).

Dia menjelaskan, siswa madrasah dinyatakan lulus setelah memenuhi tiga syarat. Yakni menyelesaikan program pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester. Selain itu, memperoleh nilai sikap atau perilaku minimal katagori baik.

”Selanjutnya mengikuti ujian madrasah (UM). Ujian ini diselenggarakan satuan pendidikan (madrasah). Ujian madrasah merupakan ujian akhir program yang dilaksanakan pada siswa kelas akhir pada setiap jenjang madrasah dari tingkat MI, MTs, dan MA,” jelas Nur Hasan.

Pada masa pandemi, dia menambahkan, seluruh kegiatan akan dilakukan via daring. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Surabaya.

”Semua daring, kecuali wilayah zona hijau. Tapi di Surabaya belum ada. Jadi semua diselenggarakan daring,” ujar dia.

Surat Keputusan (SK) Nomor 752 Tahun 2021 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Madrasah menjadi acuan penyelenggaraan ujian. Dalam SK tersebut dijelaskan, ujian madrasah dapat diselenggarakan dalam bentuk tes tulis, ujian praktik, penugasan, portofolio nilai rapor semester sebelumnya dan tugas harian, atau bentuk lain yang memungkinkan dapat dilakukan pada masa pandemi.

”Pelaksanaan ujian sekitar tanggal 15 Maret–10 April. Diperkirakan ada 10.035 siswa yang akan mengikuti ujian tahun ini. Mereka siswa MI, MTs, dan MA,” terang Nur Hasan.

Untuk kesiapan, Nur Hasan menyebut sudah mencapai 80 persen. Pihaknya sudah membahas soal-soal yang sudah diujikan. Hanya saja, pelaksanaan via daring menjadi kendala tersendiri.

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin