25 radar bogor

Gagas Program Rumah Kebaikan, LAZ Al Bunyan Buat Kajian Tentang Perjuangan Ekonomi Perempuan di Masa Pandemi

LAZ Al Bunyan mengadakan kajian bertajuk Penguatan Ketahanan Keluarga di Kantor Pusat LAZ Al Bunyan. Dede/Radar Bogor
LAZ Al Bunyan mengadakan kajian bertajuk Penguatan Ketahanan Keluarga di Kantor Pusat LAZ Al Bunyan. Dede/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Bunyan mengadakan kajian bertajuk Penguatan Ketahanan Keluarga di Kantor Pusat LAZ Al Bunyan.

Kajian yang dikemas dalam sebuah rangkaian Rumah Kebaikan LAZ Al Bunyan kali ini mengambil tema ‘Perjuangan Ekonomi Ibu di Masa Pandemi’, bersama Majelis Talim Perempuan Ojek Online Bersatu Nasional (MTOPB), diisi oleh Ustadz Yasir Arafat Liputo.

Head Public Relation LAZ Al Bunyan, Imam Saputra Jaya Sukma mengatakan, rumah kebaikan adalah program pemberdayaan LAZ Al Bunyan yang memiliki tugas dan fungsi untuk meningkatkan kualitas kehidupan dhuafa atau mustahik, melalui upaya dalam mendorong usaha kecil dan menengah berdasarkan nilai-nilai pemberdayaan zakat dan menjadi salah satu dasar dalam mencapai visi LAZ Al Bunyan.

“Tujuanya agar masyarakat yang ada di Bogor dan Jawa Barat bisa dientaskan kemiskinanya,” ujar Imam-sapaanya-kepada Radar Bogor, Jumat (5/3/2021).

Kajian yang dilakukan, kata dia, merupakan bagian dari program untuk menyelaraskan bukan hanya ekonomi tapi keimanan dan KeIslaman, sehingga ketahanan keluarga benar-benar kokoh bukan hanya dari sisi ekonomi saja, tetapi dari sisi spritualnya.

Imam mengatakan, langkah-langkah pemberdayaan yang dilakukan meliputi Capacity building, brand activation, dan bantuan modal usaha terintegrasi.

Dengan Rumah Kebaikan, diharapkan mustahik dapat memiliki value yang kuat baik dalam material value maupun spiritual value.

“Kajian yang disampaikan yakni seputar ketahanan keluarga dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang istri,” katanya.

Kemudian, dirinya mengungkapkan jika kajian yang dilakukan bagi perempuan yang mencari rejeki melalui ojek daring karena selama pandemi Covid-19 banyak kepala keluarga yang kehilangan pekerjaannya.

“Sehingga ibu-ibu mengalami dilematis, dan akhirnya memutuskan keluar rumah untuk mencari pundi-pundi rupiah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya,” katanya.

Kondisi ini mengakibatkan rentannya keutuhan rumah tangga sebab ketika seorang istri keluar rumah, akan banyak godaan yang menghadang. Terutama terkait masalah finansial dan kewajiban yang ditinggalkan selama diluar.

Hal-hal seperti inilah yang biasanya menjadi pemicu utama keretakan dalam rumah tangga. Menjalani peran ganda tentu tidak mudah untuk dijalani. Akan tetapi, perjuangan ibu-ibu tangguh dalam mencari rupiah dan tidak meninggalkan kewajibannya juga merupakan bentuk penghambaan terhadap suami dan keluarga bukan hanya untuk kesenangan semata.

Untuk itu tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mempertahankan keluarga agar tetap utuh meski terjerat kesulitan akibat pandemi.

Menurutnya, dalam mengarungi bahtera rumah tangga, antara agama dengan ekonomi merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Keduanya harus dimiliki sebagai bekal agar memperoleh keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.

Maka selain untuk memberikan bekal kepada ibu-ibu terkait kewajiban yang harus dipenuhi juga dilakukan pemberdayaan terhadap ibu-ibu tangguh tersebut melalui program rumah kebaikan ini.

“Kajian ini sebelumnya rutin dilakukan sebelum pandemi covid-19. Dan pertemuan hari ini merupakan pertemuan pertama setelah beberapa bulan kegiatan di tiadakan,” katanya.

Kedepan, dirinya berharap kegiatan kajian keilmuan di rumah kebaikan terhadap MTPOB akan terus berjalan dan menjadi washilah bagi keutuhan rumah tanggal melalui pemberdayaan ekonomi yang dilakukan.(ded)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Alpin