25 radar bogor

Keamanan Lebanon Selatan Memanas, Prajurit TNI Berlatih Keras

Pasukan TNI memasuki shelter atau tempat perlindungan dalam latihan simulasi menghadapi gangguan keamanan di Lebanon. (IST)
Pasukan TNI memasuki shelter atau tempat perlindungan dalam latihan simulasi menghadapi gangguan keamanan di Lebanon. (IST)

ADSHID AL QUSAYR-RADAR BOGOR, Prajurit TNI berlatih keras setelah kondisi keamanan di wilayah Lebanon selatan makin memanas dan hal ini dianggap bisa membahayakan keamanan tentara Indonesia yang tergabung di Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-O/UNIFIL (Indobatt).

Penilaian situasi tersebut dinyatakan dengan Alert Status oleh UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), pelaksanaan latihan dilaksanakan secara serentak oleh seluruh Kompi-kompi jajaran Indobatt baik yang berada di UN Posn 7-1, Adshid al Qusayr maupun yang berada di luar 7-1.

Latihan dilaksanakan dalam bentuk Dril Teknis hingga Dril Taktis. Tujuannya untuk menentukan kedudukan pasukan pada saat stelling, senjata bantuan serta penempatan kendaraan tempur hingga teknis memasuki ruang perlindungan atau shelter.

Skenario latihan seolah-olah situasi keamanan di Lebanon, khususnya di sekitar markas Indobatt mengalami gangguan keamanan pada eskalasi tertentu. Sehingga mengancam keselamatan jiwa personel.

Dalam latihan sesuai prosedur tetap UNIFIL Alert, status keamanan dibagi menjadi tiga bagian. Yakni kuning, merah dan hitam. “Untuk status kuning, kegiatan masih berjalan seperti biasa, tapi tetap menjaga kewaspadaan,” ujar Komandan Kontingen Garuda, Kolonel Inf Amril Haris Isya Siregar dalam rilisnya kepada radarbogor.id, Kamis (4/3/2021) sore.

“Perubahan status dari kuning ke merah diberlakukan apabila terjadi gangguan atau serangan senjata lintas datar terhadap pos dan markas UNIFIL. Tindakan yang dilaksanakan seluruh personel adalah dengan membawa senjata.”

“Apabila serangan lintas datar berubah menjadi lintas lengkung dan situasi tidak bisa diatasi, maka seluruh personel harus memasuki shelter yang telah disiapkan. Dengan membawa senjata dan perlengkapan perorangan hingga situasi dinyatakan aman,. Apabila situasi keamanan belum juga mereda tindakan yang dilakukan UNIFIL hingga mengevakuasi seluruh personel UNIFIL yang berada di Lebanon, kembali ke negaranya masing-masing,” beber Amril panjang lebar.

Amril menambahkan, latihan ini dilaksanakan untuk melatih kesiapsiagaan seluruh personel, termasuk unsur pimpinan agar mengerti apa yang harus dilakukan apabila situasi keamanan di Lebanon tidak terkendali. (*/rur)

Sumber : PIO XXIII-O Satgas Indobatt

Editor : Muhammad Ruri Ariatullah