25 radar bogor

Nostalgia Kriuk Kerupuk Blangsak Jonggol

Penjual Kerupuk Blangsak di jalan Raya Transyogi, alternatif Jakarta Cianjur via Jonggol.
Penjual Kerupuk Blangsak di jalan Raya Transyogi, alternatif Jakarta Cianjur via Jonggol. Foto Arifal/Radar Bogor

JONGGOL-RADAR BOGOR, Masih ada yang ingat dengan Kerupuk Blangsak? Kerupuk berwarna cerah yang digoreng tanpa minyak. Cemilan ini biasa ditemukan di jalan Raya Transyogi, alternatif Jakarta Cianjur via Jonggol. Tepatnya di pinggir jalan sebelum pertigaan tugu Jonggol.

Kerupuk yang digoreng menggunakan media pasir panas itu menjadi salah satu cemilan khas Jonggol yang masih dicari. Harganya, cukup terjangkau hanya Rp10 ribu untuk satu plastik.

Reni (25) penjual Kerupuk Blangsak mengatakan, cemilan khas itu menjadi oleh-oleh paling sering dibeli para pelancong atau pengendara yang melintas jalan alternatif Jakarta-Cianjur via Jonggol itu.

“Iya paling banyak. Apalagi saat akhir pekan, bisa menjual sampai puluhan bungkus,” katanya saat ditemui radarbogor.id, Rabu (3/3/2021).

Ia menuturkan, asal muasal nama kerupuk blangsak diambil dari asal usul dibuatnya kerupuk tersebut. Dimana Kerupuk Blangsak ini awal mulanya dibuat lantaran tak punya minyak untuk menggorengnya. Sehingga menggunakan pasir untuk menggoreng kerupuknya.

“Kalau ceritanya dulu ada orang miskin atau bahasa Sunda-nya disebut blangsak. Saking miskinnya tak punya minyak, terpaksa menggoreng dengan pasir panas. Makanya disebut kerupuk blangsak,” tururnya.

Namun, ia memastikan kerupuk blangsak yang dijualnya dan pedagang oleh-oleh lain menggunakan pasir bersih. “Ya, bukan pasir biasa yang dipakai goreng,” tukasnya.(all)

Reporter: Arifal Fajar
Editor: Alpin