25 radar bogor

Terdampak Covid-19, Jasa Konstruksi Harus Tetap Menggeliat

Webinar dengan tema “TANTANGAN & PELUANG PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI INDONESIA”
Webinar dengan tema “TANTANGAN & PELUANG PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI INDONESIA”.

BOGOR-RADAR BOGOR, Sejak awal pandemi Covid-19 tepat setahun yang lalu, semua sektor terdampak. Termasuk dunia jasa konstruksi.

Potensi dan ekonomi di sektor jasa konstruksi yang terdampak ini, kemudian mengakibatkan pekerjaan dan kontrak sempat tertunda. Biaya pembangunan membesar hingga penyusutan bahan bangunan.

Pada webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Tama Jagakarsa, para ahli yang bergerak di bidang jasa kontruksi pun memberikan pandangannya terhadap isu strategis pembangunan.

Ketua Panitia Penyelenggara, Pio Ranap Tua Naibaho mengatakan, kegiatan webinar dengan tema “TANTANGAN & PELUANG PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI INDONESIA” ini merupakan karya para ahli dan mahasiswa Universitas Tama Jagakarsa.

Tujuannya sebagai pengembangan wawasan dan rujukan bagi semua orang atau pihak yang terlibat dalam bidang konstruksi. Sehingga bisa memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan dalam meningkatkan peran usaha masyarakat jasa konstruksi di Indonesia.

“Fokus webinar Seri 8 ini adalah menyikapi titik kritis dalam penyelenggaraan jasa konstruksi dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam pengembangan jasa konstruksi di Indonesia,” beber Pio.

Sementara, Ketua LPJK Periode 2021-2024 Taufik Widjoyono, dalam webinar mengatakan pandemi Covid-19 sangat berpengaruh kepada sektor pembangunan, sehingga terjadi terganggunya mobilitas material, alat, tenaga kerja, perpanjangan waktu, pelaksanaan dan penambahan biaya pekerjaan.

“Ini pun menyebabkan turunnya produktivitas tenaga kerja dan sebagainya, sehingga menimbulkan keterlambatan pelaksanaan yang menyebabkan meningkatnya potensi klaim,” kata Taufik.

Lebih lanjut, Taufik menerangkan belum ada data pelaku jasa konstruksi berdasarkan data faktual yang terdampak Covid-19. Sehingga menimbulkan ketidakpastian dan distorsi.

Tak hanya itu, keselamatan konstruksi pun belum dapat dilaksanakan dengan konsisten. “Hal itu ditandai masih terjadinya kegagalan bangunan yang disebabkan akibat kelalaian manusia,” ungkap Taufik.

Sedangkan untuk sisi positif yang dapat diambil karena adanya pandemi Covid-19 ini, Taufik menilai berkembangnya teknologi berpotensi meningkatkan produktivitas, akurasi dan efisiensi.

“Masuknya generasi milenial memberikan dinamika dan energi pembaharuan dan transformasi bisnis konstruksi di masa depan,” ungkap Taufik.

Terpisah, Direktur Kelembagaan & Sumber Daya Konstruksi, Kementerian PUPR, Nicodemus Daud menerangkan pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas di 2021 dengan fungsi penyiapan regulasi sampai dengan standarisasi pelayanan.

Namun, untuk memenuhi fungsi pembangunan tersebut, menurut Nicodemus harus ada strategi tertentu. Diantaranya adalah tenaga kerja konstruksi (TKK) wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja yang didapatkan melalui proses uji kompetensi. “Badan usaha jasa konstruksi yang mengerjakan jasa jonstruksi wajib memiliki sertifikat badan usaha (SBU),” tutupnya. (*)

Editor: Alpin