SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Pembangunan Infrastruktur di kawasan pedesaan kerap menjadi prioritas sejumlah kepala desa (Kades) di Kabupaten Bogor.
Hampir seluruh kades mencanangkan program perbaikan atau peningkatan infrastruktur di desanya.
Namun tak sedikit dari kades yang bermain-main dengan proyek pembunuhan infrastruktur di desanya.
Tak sedikit oknum kades masuk bui lantaran korupsi dana desa yang seharusnya direalisasikan untuk pembangunan infrastuktur di desanya.
Terbaru yakni mantan Kades Sukawangi EH. Ia harus berurusan dengan dengan hukum lantaran korupsi dana desa yang diperuntukan untuk pembangunan jalan di desanya.
Hal inipun mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kabupaten Bogor Andi Permana. Menurutnya pembangunan infrastruktur di desa harus benar-benar diawasi secara ketat.
“Ya, ini (mantan kades tertangkap) seharusnya menjadi pelajaran,” katanya kepada radarbogor.id Senin (1/3/2021).
Ketua Fraksi Partai Gerindra itu juga mengatakan, para kades jangan sampai bermain-main dengan anggaran, memanipulasi atau melakukan korupsi.
“Kades jangan main dengan anggaran pembangunan infrastruktur. Dan ini harus terus diawasi juga di desa-desa lain,” tukasnya.
Untuk diketahui, EH, mantan Kades Sukawangi ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi atau tipikor dana desa. Akibat perbuatannya negara dirugikan Rp 905 juta.
Modus operandi yang digunakan EH yakni, menyelewengkan dana enam kegiatan sebesar Rp 3,4 miliar pada tahun anggaran desa 2019. Pertama. EH tidak merealisasikan kegiatan betonisasi jalan Kampung Gombong yang anggarannya Rp 286 juta.
Kedua, EH juga tidak merealisasikan Jalan Kampung Catangmalang senilai Rp 300 juta lebih.
Ketiga, EH tidak merealisasikan program jalan Kampung Sukahurip senilai Rp 190 juta lebih. Keempat, EH ttidak merealisasikan pembuatan jalan Kampung Sukahurip Ciparingga, senilai Rp 217 juta lebih. (all)
Reporter : Arifal
Editor : Yosep
