25 radar bogor

Sampah Jadi PR Pemdes Sukajaya

Bank sampah warga Sukajaya
Bank sampah warga Sukajaya

TAMANSARI-RADAR BOGOR, Penumpukan sampah hingga saat ini nampak masih menjadi soal bagi beberapa wilayah di Kabupaten Bogor. Bahkan tak jarang penanggulangan sampah menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah wilayah, salah satunya Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari.

Seraya memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), sejumlah petugas desa mulai melakukan pengumpulan sampah dari beberapa titik di wilayahnya. Sekretaris Desa (Sekdes) Sukajaya, Cahaya Fajrin mengatakan, bertepatan dengan itu pengumpulan sampah dilakukan bersama Tim Penggerak PKK dan petugas desa lainnya.

Menurut Fajrin, pengumpulan sengaja dilakukan guna memperkecil jumlah sampah yang ada di wilayahnya. “Pengumpulan sampah dimulai dari RT4/1. Tentu ini sebagai upaya mengurangi sampah di wilayah,” kata Fajrin.

Ia menyebut, untuk mempermudah warga pihaknya juga telah menyediakan Bank Sampah Pandawa V. Selain diolah kembali, kata dia, dengan adanya bank sampah warga tidak perlu lagi kesulitan mencari lokasi penampungan.

“Hal ini berkaitan Hari Peduli Sampah Nasional diperingati setiap tanggal 21 Februari, sampah menjadi persoalan Nasional termasuk di desa Sukajaya oleh sebab itu saya mengajak untuk bersama- sama kita semua peduli terhadap sampah,” ujar Fajrin.

Fajrin menilai dengan warga peduli terhadap sampah maka, mereka telah belajar memilah sampah langsung dari sumbernya. Misalnya, dari rumah kita masing- masing yakni sampah organik dan an organik. “Sedikit demi sedikit sampah di wilayah akan berkurang,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Bank Sampah Pandawa V, Sahroni mengaku, dengan adanya kegiatan pengumpulan ini tentu akan memberikan dampak baik untuk masyarakat juga pemahaman masyarakat terhadap sampah.

“Kami berharap warga dapat rutin melakukan panataan sampah dimulai dari rumah masing-masing. Maka nantinya akan kecil kemungkinan pembuangan sampah sembarang akan kembali terjadi,” tukasnya.

Belakangan Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Tuty Alawiyah mengambil sikap tegas terkait penanganan sampah di Bumi Tegar Beriman ini.

Ia menilai, sampah masih menjadi permasalahan sosial yang bisa dibilang tak kunjung selesai. Perlu komunikasi yang baik guna penanganan sampah.

Menurutnya, untuk penanganan sampah di wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa barat, perlu komunikasi yang baik antara eksekutif dengan legislatif.

Sebab, kata Tuti, tim eksekutor dalam hal ini DLH Kabupaten Bogor seolah kerap kali memberikan berbagai usulan maupun masukan kepada DPRD.
Meskipun setelah beberapa kali turut diundang rapat, berbagai kendala seolah menjadi alasan DLH tak ingin berunding terkait hal ini.

“Sampai-sampai diundang rapat saja banyak alasannya,” ucapnya.

Tuty menyayangkan sikap tim eksekutor penanganan sampah yang tak kunjung bergerak. Terhitung satu tahun terakhir ini tak ada solusi terkait penanganan sampah.

“Dampak hanya dipindahkan dari 40 kecamatan ke satu kecamatan, harusnya sudah ada teknologi yang digunakan,” ungkapnya.

Padahal, lanjut Tuty miliaran rupiah dana APBD digelontorkan untuk penanganan sampah. Namun, DLH rupanya kehilangan ide dan solusi.

“Kami di Dapil 3 setiap reses, selalu mendapatkan keluhan di masyarakat soal sampah, kan ini harus diakomodir dan ditindaklanjuti, tapi DLH nya malah susah diajak bersinergi,” bebernya.

Harusnya, selain solusi TPA, edukasi terhadap masyarakat harus terus dilakukan melalui sosialisasi yang masif. (reg)

Reporter : Regi
Editor : Rany P Sinaga