25 radar bogor

Imbas Pandemi Covid-19, Jumlah Siswa yang Belajar di Lembaga Kursus Berkurang

Lembaga Kursus Bahasa LIA Cibinong. Foto Dede/Radar Bogor
Lembaga Kursus Bahasa LIA Cibinong. Foto Dede/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pandemi Covid-19 berdampak hampir ke seluruh sektor usaha, termasuk lembaga kursus dan pelatihan. Salah satunya, Lembaga Kursus Bahasa LIA Cibinong.

Di awal pandemi penurunan mencapai lebih dari 50 persen dari sekitar 1200 siswa, hanya sekitar separuhnya yang tetap melaksanakan pelatihan ke lembaga kursus tersebut.

Kepala Seksi Akademik Lembaga Kursus Bahasa LIA Cibinong, Ganesha H Rahardjo mengatakan, biasanya dalam satu term pendidikan kursus atau 3 bulan pembelajaran, rata-rata bisa diikuti 800 bahkan biasanya mencapai 1.200 siswa.

Saat pandemi, rata-rata peserta didik untuk satu term, tidak pernah lebih dari 500 peserta. “Jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 penurunan lebih dari 50 persen. Kalau dihitung dari total kapasitas, paling slot yang terisi cuma 50 persen,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (26/2/2021).

Untuk itu, LIA Cibinong melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak kembali jumlah siswa yang belajar. Sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, tepatnya pada Februari 2020, pihaknya mulai menerapkan sistem pembelajaran daring bagi peserta didik.

Bahkan pihaknya juga memberlakukan digitalisasi, pada buku saku dan modul pembelajaran. Demi memuluskan proses pembelajaran di tengah pandemi, materi pelajaran bisa langsung didownload di laman resmi lembaga kursus.

Ganesha-sapaanya mengatakan, pendistribusian materi juga dilakukan lewat daring seperti google drive dan email. Dirinta mengaku menyiapkan forum khusus bagi siswa dengan mentor.

“Kami juga melakukan digitalisasi, seperti materi pelajaran, buku pegangan untuk siswa sesuai jenjang, kelas dan kebutuhan. Jadi nanti siswa tinggal download di website dan media yang kita sediakan. Tapi kalau siswa mau mengambil materi berupa buku atau CD kami persilahkan,” katanya.

Ganesha mengakui, selama pandemi covid-19 melanda, minat pelajar untuk melakukan kursus les bahasa mengalami penurunan. Meski demikian, di tahun ini mulai ada peningkatan kembali jumlah siswa yang belajar.

Kendati demikian, pembelajaran kursus bahasa tetap dilakukan. Bahkan, semuanya berjalan hampir seperti biasanya, hanya berbeda dari metode pembelajaran yang semula menggunakan tatap muka, kini beralih ke daring.

“Secara umum sama, pembelajaran kita lakukan dua sesi untuk reguler, Setiap pembelajaran kita lakukan selama dua jam, untuk menghindari kejenuhan, karena pembelajaran kita lakukan secara daring bukan dengan tatap muka,” tukasnya.(ded)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Alpin