25 radar bogor

Disebut SBY Rencanakan Kudeta ke AHY, Moeldoko: Jangan Menekan Saya

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyeret nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam upaya kudeta ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum partai berlogo bintang mercy.

Menanggapi hal tersebut, Moeldoko mengaku tidak mengira bahwa permasalahan dugaan rencana pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat masih berlajut.

“Memang belum selesai di Demokrat? Saya pikir sudah selesai. Kan saya enggak ngikutin ya,” ujar Moeldoko di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (25/2/2021).

Moeldoko mengaku tidak mengikuti perkembangan kisruh di Partai Demokrat. Sebab akhir-akhir ini mantan Panglima TNI tersebut disibukkan dengan urusan keluarganya.

“Dalam 3 minggu terakhir ini saya sibuk mengurusi pernikahan putri saya. Sehingga saya enggak ngerti tuh perkembangan internal seperti itu, saya pikir sudah selesai,” katanya.

Moeldoko juga meminta kepada pihak-pihak di internal Partai Demokrat untuk tidak menekan dirinya terus menerus, apalagi sampai menuduh melakukan kudeta terhadap AHY.

“Jadi janganlah menekan-nekan saya dan saya ingin mengingatkan semuanya ya. Saya ingin mengingatkan karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini,” ungkapnya.

“Jadi saya berharap jangan menekan saya seperti tadi saya katakan, saya tidak tahu situasi itu (kudeta ke AHY, Red). Saya pesan seperti itu saja karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini,” tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terlibat dalam upaya kudeta yang dilakukan oleh KSP Moeldoko. “Saya pribadi sangat yakin bahwa yang dilakukan oleh Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi,” ujar SBY.

Bahkan, SBY mengaku integritas Presiden Jokowi tidak perlu diragukan. Tidak seperti anak buahnya Moeldoko yang ingin mengambil alih Partai Demokrat dengan cara ilegal.

SBY berpendapat, yang dilakukan oleh Moeldoko sejatinya telah merugikan dirinya sendiri. Karena bernafsu ingin menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, lalu melegalkan berbagai cara. Hal ini tidak bisa diterima oleh dirinya dan kader-kader Partai Demokrat.

“Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko sangat menganggu dan merugikan nama baik beliau,” ungkap SBY. (*)

Sumber : jawapos.com
Editor : Yosep