25 radar bogor

Doraemon 2, Perjalanan Waktu dan “Pencarian” Nobita

Film Doraemon 2
Film Doraemon 2

BOGOR-RADAR BOGOR, Siapa yang masa kecilnya selalu menunggu kemunculan Doraemon di layar kaca setiap Minggu pagi? Menonton Stand by Me Doraemon 2 bisa jadi momen nostalgia. Sama dengan film pertamanya yang dirilis pada 2014, adaptasi manga Fujiko F. Fujio itu lagi-lagi bikin terharu.

Film animasi tiga dimensi besutan sutradara Ryuichi Yagi dan penulis naskah Takashi Yamazaki itu berkonsep time traveling atau kisah perjalanan lintas waktu. Suatu hari, Nobita (Megumi Ohara) ingin kembali ke masa saat masih duduk di bangku TK. Sebab, ketika itu sang nenek (Nobuko Miyamoto) masih hidup.

Seperti biasa, dengan bantuan alat mesin waktu milik Doraemon (Wasabi Mizuta), keinginan Nobita bertemu dengan sang nenek pada masa lalu bisa tercapai. Sang nenek yang berhati lembut merasa senang dapat melihat Nobita versi anak SD. Nobita pun bahagia karena bisa bercengkerama dengan neneknya. Sang nenek membuat satu keinginan. Dia ingin melihat Nobita dewasa menikah dengan gadis idamannya.

Sementara itu, pada masa depan, masalah lain terjadi. Nobita dewasa (Satoshi Tsumabuki) tiba-tiba merasa takut menjelang pernikahannya dengan Shizuka dewasa (Yumi Kakazu). Pada hari pernikahannya, Nobita dewasa tiba-tiba menghilang dan membuat Shizuka cemas. Apakah Nobita serius akan menikahinya?

Rupanya, Nobita dewasa kembali ke masa saat masih menjadi anak kelas V SD dengan mesin waktu Doraemon. Nobita dewasa lantas bertemu dengan versinya kelas V SD. Nobita dewasa merasa takut tidak bisa membahagiakan Shizuka dan ingin merasakan masa-masa menjadi anak-anak lagi. Singkat cerita, Nobita dewasa dan Nobita kelas V SD bertukar peran. Namun, situasi memburuk lantaran alat yang dipakai untuk bertukar peran itu mengalami malafungsi.

Berdurasi 96 menit, Stand by Me Doraemon 2 bakal membawa kita ke tiga masa hidup Nobita. Masa kecil sebagai anak TK, masa kini sebagai anak kelas V SD, dan masa dewasanya. Karena semua berjalan paralel, mungkin penonton akan sedikit kebingungan. Diperlukan fokus untuk bisa mengikuti cerita time traveling tersebut.

Terlepas dari konsep perjalanan lintas waktu tersebut, Stand by Me Doraemon 2 tetap menyentuh hati seperti film pendahulunya. Misalnya, adegan pernikahan Nobita dan Shizuka. Siapa pun yang tumbuh dengan menonton kartun atau membaca komik Doraemon bakal merasa terharu melihat dua sejoli itu akhirnya bersanding di pelaminan.

Pidato Nobita pada hari pernikahannya pun menjadi momen yang sweet. Kita akan melihat perkembangan karakternya dari anak kelas V SD pemalas menjadi pria dewasa yang bijak.

Stand by Me Doraemon 2 sebenarnya merupakan pengembangan dari dua film pendek Doraemon. Yakni, A Grandmother’s Recollections (2000) dan The Day When I Was Born (2002). Judul pertama menceritakan keinginan Nobita untuk bertemu dengan mendiang neneknya. Judul kedua mengisahkan keinginan Nobita untuk kembali ke hari kelahirannya.

”Saya selalu ingin memasukkan A Grandmother’s Recollections dalam karya saya dan butuh waktu lama mengembangkannya. Bagi saya, film pendek dari karya Fujiko-sensei selalu punya cerita panjang di baliknya,” kata Yamazaki.

Yagi dan Yamazaki sukses memasukkan unsur dari dua film pendek tersebut. Di sini bakal terjawab bagaimana Nobita mendapatkan namanya. Penjelasan ayah Nobita lagi-lagi bikin tersentuh. Menyadarkan bahwa semua orang tua selalu ingin yang terbaik bagi anaknya.

Reuni Nobita dengan sang nenek juga penuh muatan emosional. Momen ketika Nobita menangis bahagia bisa membuat siapa pun rindu kepada nenek atau sanak keluarga. Sifat sang nenek yang penyayang pun semakin bikin film kian hangat untuk ditonton.

Terkait dengan gambar dan desain, Yagi menjelaskan bahwa teknologi CGI tiga dimensi yang digunakan lebih berkembang. ”Saya ingin membuat orang merasakan terbang dengan baling-baling bambu atau merasakan berpindah tempat dengan pintu ke mana saja,” ujarnya.

Pada akhirnya, kedua filmmaker sukses mempertahankan esensi dari time traveling. Bahwa hari-hari yang terasa biasa suatu saat dikenang. Bahwa pertemuan dan kebersamaan dengan orang terkasih kelak menjadi momen istimewa. Siap-siap tisu ya. Sebab, sejumlah adegan bisa bikin nangis. Terutama buat mereka yang gampang tersentuh dan yang tumbuh bersama kisah Nobita dengan robot kucing biru tersebut. (ran)

Editor : Rany P Sinaga
Sumber : Jawapos