25 radar bogor

Wakil Rakyat DPRD Jabar Ini Minta Pemkab Bogor Kembali Programkan Bansos

Bantuan pangan beras
Bantuan pangan beras 10 kilogram dilanjut
Beras
Penyaluran bansos beras dari Pemkab Bogor kepada warga beberapa waktu lalu. Hendi/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor, Asep Wahyuwijaya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tetap menyiapkan anggaran bantuan sosial (Bansos), di tengah pandemi sebagai upaya jaring pengaman sosial.

AW-sapaanya-mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih dengan adanya pembatasan.

Sehingga politisi Demokrat itu mengaku heran ketika Pemkab Bogor meniadakan bansos, bantuan langsung tunai (BLT) dan sebagainya.

Ia menceritakan di beberapa negara luar, dalam menanggulangi Covid-19 mereka menyiapkan bansos berupa uang tunai.

“Di Jerman ketika melakukan lockdown itu warganya dikasih uang setara Rp25 juta. Negaranya membantu daya tahan keluarganya,” ucapn AW.

Hanya permasalahanya, negara menyiapkan banyak uang. Karena, di negara lain ketika pemerintah kesulitan menarik pajak, mereka mencetak uang atau menerbitkan surat berharga.

“Itukan instrumen untuk mendapatkan fresh money, pajak gak ada, mau bangun gimana? Sebetulnya, semua negara menekankan warganya disuruh diam agar wabah tak semakin menyebar. Makanya ada isitilah, helicopter money, hari ini itu dilakukan,” ujarnya.

Menurutnya konsep BLT yang diusung di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mampu menggerakan ekonomi bawah dan sangat efektif jika menjadi program Pemkab Bogor dalam membantu masyarakat yang kesulitan.

“Jangan di stop, harus ada tetap porsi itu (BLT),” pinta Komisi V DPRDJawa Barat itu.

Saat ini pemerintah pusat saja sudah mengintruksikan penggunaan dana desa yang diterima tahun ini untuk pengendalian penyebaran Covid-19.

“Sebetulnya negara saja sudah memerintahkan hingga level desa untuk fokus penanganan covid. Hanya, gak mungkin andelin DD terus, provinsi porsinya berapa, daerah berapa. Ini soal data dikoordinasikan, tinggal mana bagianya. Bansos gak ada, warga mau dibiarin mati? Kalau saran saya kita diskusi,” tukasnya.

Bupati Bogor, Ade Yasin, lebih memilih memberikan bantuan padat karya kepada warga Kabupaten Bogor, ketimbang memberikan bansos baik berupa beras maupun uang tunai.

“Di tahun 2020 kan sudah banyak bantuan. Beras, bantuan keuangan dari pusat dan provinsi kan juga ada. Tahun ini, lebih kepada padat karya ya,” kata Ade Yasin.

Dia menjelaskan, bantuan padat karya yang akan diberikan untuk masyarakat salah satunya tertuang dalam program bantuan keuangan satu miliar satu desa (SamiSade).

Dalam program tersebut, Ade Yasin menyebut jika Pemkab Bogor telah meminta pekerjaan yang anggarannya untuk desa di luar Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Dan itu, Ade Yasin menegaskan dalam programnya akan melibatkan masyarakat sekitar.

“Kami lebih memberikan pekerjaan kepada masyarakat, lebih kepada program. Karena di tahun 2020 sudah banyak bantuan. Beras, bantuan UMKM, bantuan PHK juga,” tukasnya.(ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep