25 radar bogor

Kantor Pos Kecamatan Leuwiliang Rampung Salurkan BST ke 2316 KPM

Bansos
Warga usai menerima BST lewat Kantor Pos Kecamatan Leuwiliang, Jumat (19/2/2021).
Bansos
Warga usai menerima BST lewat Kantor Pos Kecamatan Leuwiliang, Jumat (19/2/2021).

BOGOR-RADAR BOGOR, Jumat (19/2/2021) adalah hari terakhir Kantor Pos Kec Leuwiliang melakukan pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk 2316 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pembagian berlangsung sejak Rabu (17/2/2021) dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pada hari pertama bansos disalurkan untuk 758 KK dari 6 desa yaitu Pabangbon, Cibeber 2, Purasari, Karyasari, Puraseda, dan Leuwimekar.

Hari kedua giliran tiga desa yaitu Leuwiliang, Karacak, serta Barengkok dengan total 889 KK. Terakhir merupakan pembagian untuk 669 KK dari dua desa yaitu Cibeber 1 dan Karehkel.

Berdasarkan keterangan Kepala Cabang Kantor Pos Leuwiliang, tata cara pengambilan BST yakni warga harus tercantum dalam daftar nominatif penerima bantuan. Saat melakukan transaksi pembayaran, warga harus membawa E-KTP dan KK asli yang masih berlaku.

“Misalkan kepala keluarga berhalangan, maka yang bisa mewakili hanya orang yang tercantum dalam satu KK,” jelasnya.

Warga menyambut positif berlanjutnya program bantuan sosial dari Kemensos itu. Pandemi Covid 19 yang belum usai memberikan dampak terhadap perekonomian warga Leuwiliang.

Sebagian besar warga Leuwiliang bekerja sebagai buruh pabrik, sehingga banyak dari mereka yang dirumahkan dan tidak memiliki sumber penghasilan utama tetap.

Yuli (43) salah satu penerima BST dari Desa Cibeber 1, merasa bersyukur dengan adanya bantuan sosial bagi warga.

Menurutnya, dengan uang sejumlah Rp300 ribu dapat membantu modal usahanya. “Ini kali kedua saya mendapatkan bansos. Saya sangat terbantu karena bisa buat nambah modal usaha warung,” ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Samad (56) selaku Ketua RT Desa Karehkel, mengungkapkan dengan adanya BST ini dapat membantu perekonomian warganya.

“Bansos ini bisa bantu warga buat penuhin kebutuhan sehari-hari. Seperti untuk beli beras, bayar uang sekolah, bayar listrik,” jelasnya.

Ia merasa prihatin dengan pandemi Covid-19, banyak warganya yang kehilangan pekerjaan sehingga mendorong kriminalitas di desanya. Samad berharap bantuan sosial ini tetap berlanjut dan kuota penerimanya ditambahkan. (*)

Editor : Yosep