25 radar bogor

Bekas Galian di Galuga Bakal Disulap Jadi Kawasan Agro Wisata, Begini Konsepnya

Galuga
Perwakilan penanggungjawab proyek didampingi anggota kopassus Kopral Hajidan memperlihatkan contoh tanaman yang akan ditanam diarea bekas galian menjadi agro wisata.
Galuga
Perwakilan penanggungjawab proyek didampingi anggota kopassus Kopral Hajidan memperlihatkan contoh tanaman yang akan ditanam diarea bekas galian menjadi agro wisata.

CIBUNGBULANG-RADAR BOGOR, Sempat terbengkalai, bekas galian di kawasan Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, bakal disulap jadi kawasan agro wisata oleh Batalyon 14 Grup 1 Kopassus Kemang dengan luas area sekitar 23,6 hektare.

“Ini dulunya bekas tambang pasir. Maka dari itu kami mengajukan diri, daripada terbengkalai maka dirubah dengan konsep ketahanan pangan. Sudah disetujui langsung Danjen dan ditembuskan ke Kemenhan,” kata Penanggungjawab Proyek Galuga Mohammad Ramil kepada wartawan.

Pria yang disapa Rambo itu mengatakan, proses pembangunannya akan ada tiga tahap. Selain akan dibangun kandang kambing, ada juga pembibitan tanaman sebagai bahan penelitian dan edukasi.

“Nantinya kita akan menampung domba indukan dengan 2000 ekor domba betina dan 80 jantan. Setelah itu, dilakukan penggemukan. Karena, ini juga membantu permintaan domba yang sampai sekarang masih sangat kurang,” jelasnya.

Ramli menuturkan, di tahap ketiga masuk kepada perkebunan kedai hawai dengan dibarengi dengan sumber pakan yaitu rumput odot, taiwan dan rumput gajah lainnya.

“Nantinya akan ada perkebunan buah yakni lengkeng, durian dan jeruk limau. Terus 5 meter dari batas luar itu akan ditanami pohon bank air. Terus bakal dibangun lapangan resto cafe dan masjid,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, setelah pembangunan selesai, kawasan agro wisata itu nantinya bakal menyerap pekerja yang berada di wilayah Galuga. Karena, saat ini juga pegawai berasal dari lingkungan sekitar.

“Tahap awal ini masyarakat dilibatkan dalam pembangunan, dan ke depan ketika peternakan dan perkebunan jadi, kita akan manfaatkan masyarakat sekitar, tinggal 50 persen, 50 persen lainnya tenaga ahli,” pungkasnya. (nal)

Reporter : Jaenal Abidin
Editor : Yosep